Opini

Oleh: Hersoli Rizwan Nunyai
          (Pimpred Pikiran Lampung)
         

Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Sebagai seorang Pimpinan Redaksi sebuah media cetak dan online, saya kerap ditanya oleh banyak kalangan. Tentang peluang calon dari jalur perseorangan atau independen pada pilkada tahun 2020 ini. Utamanya yang jadikan sorotan konstalasi di pilwalkot Bandarlampung. Lantas, timbul pertanyaan, seberapa tamgguhkah para calon independen ini. Mari kita beberkan plus dari para calon tersebut di bawah ini.

Di Pilwalkot Bandarlampung, saat ini setidaknya ada kandidat calon independen yang masih berjuang di KPU untuk dapat predikat calon walikota dan calon wakil walikota. Yakni, Irjen Pol (Purn) Ike Edwin dan Dokter Zam Zanariah serta Haji Firmansyah dan Prof. Bustami.

Jika melihat rekam jejak dua kandidat calon ini, jelas mereka bukan orang sembarangan. Atau istilah sekarang bukan kandidat 'kaleng-kaleng'. Dan merupakan lawan yang sangat tangguh bagi calon yang diusung oleh partai politik.

Ike Edwin misalnya, sosok purnawirawan bintang dua dan mantan Kapolda terbaik di Indonesia ini jelas bukan orang sembarangan. Ditambah sang jenderal juga merupakan perdana menteri di kerajaan Paksi Pak Sekala Beghak Buay Pernong. Hal ini artinya, pria yang kerap disapa Dang Ike ini punya kulaitas di atas rata -rata dan punya basis masa di tingkat akar rumput yang mumpuni. Dan ditunjang juga oleh kualitas calon wakilnya yang tak kalah mentereng, yakni Dokter Zam Zanariah. Dimana, dokter wanita ramah dan spesialis saraf ini merupakan dokter ternama di tiga rumah sakit mentereng. Dan punya ribuan pasien. Kolaborasi keduanya jelas merupakan modal besar bagi mereka untuk menapaki jalan sukses di pesta Lima tahunan tersebut.

Lantas kita beralih ke calon kedua, Haji Firmansyah Alfian. Pria ini jelas punya modal segalanya untuk maju di pilwalkot Bandarlampung. Dimana, 'Big bos' perguruan tinggi Darmajaya ini punya modal finansial dan nama besar yang mumpuni. Pria kerap disapa bang Haji ini punya modal basis massa yang jelas. Yakni,  keluarga besar yang tersebar di Bandarlampung serta ratusan ribu mahasiswa Darmajaya yang masuk dalam pemilih Melenial. Firmansyah juga sudah kapalan dalam adu ilmu politik, sebab pernah jadi anggota dewan di DPRD kota dan Provinsi. Hal ini juga ditopang oleh sang calon wakil Prof Bustami sang dosen Unila dan merupakan ahli bidang masalah air. Pria ini juga punya basis massa yang jelas di akar rumput terutama warga Pasundan yang ada di Bandarlampung. Jika hitungan politik yang jadi barometer, jelas jalan terang keduanya untuk Be 1 A sangat cerah.

Namun, angka di atas akan berbeda jika tidak ditopang oleh kerja keras dan kerja cerdas oleh para relawan dan tim pemenangan dua pasangan tersebut.
Jadi jika gambaran normatif di atas dijadikan rujukan, maka calok independen di pilwalkot Bandarlampung saat ini bisa dikatakan sangat tangguh dan berpeluang 'memporak- porandakan' prediksi banyak pihak. Tabik pun..


Post A Comment: