Berigjen Ike Edwin dan Istri saat tiba pertam di Mapolda Lampung belum lam ini. foto ist |
Bandarlampung- Pergantian dan mutasi adalah hal biasa di tubuh institusi TNI dan Polri. Namun, digesernya Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin tetap saja disayangkan oleh sebagian warga Sai Bumi Ruwa Jurai.
Di dunia nyata maupun forum dunia maya (dumay) warga Lampung berharap agar pergantian Kapolda Lampung bisa ditunda. “Sangat disayangkan beliau diganti. Semua orang tau Pak Ike Edwin orang baik dan telah berbuat nyata untuk Lampung,”jelas Sigit Darmaji, salah seoarang warga Kedamaia Bandarlampung, Jumat (7/10/2016). Menurut Sigit, selama memimpin Polda Lampung, pria yang biasa disapa Dang Ike tersebut sudah banyak berbuat nyata untuk Lampung, terutama bidang keamanan. "Ya kalau dibilang kecewa, ya sangt kecewa beliau dinati,"tegasnya.
Sementara itu sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Lampung, Soetan Syahrir mengatakan, provinsi tersebut masih membutuhkan putra daerah seperti Ike Edwin.
"Kenapa butuh, karena meski belum lama menjabat sebagai Kapolda Lampung, sudah banyak gebrakan-gebrakan yang dilakukan bahkan sangat dirasakan oleh masyarakat di wilayah ini," kata dia saat tatap muka bersama tokoh-tokoh masyarakat di Bandarlampung, Kamis (6/10/2016).
Menurut dia, inovasi-inovasi hingga kinerja Kapolda Lampung Ike Edwin yang membuat seluruh Kapolres maupun Kapolsek se-provinsi itu kalang kabut tentu menjadi kenangan tersendiri bagi masyarakat.
"Itu putra Lampung yang mau dekat dengan warganya. Jadi kenapa mesti diganti cepat sekali," ujarnya. Mengenai kedekatan, Soetan menegaskan, selama Ike Edwin menjabat sebagai Kapolda Lampung, belum pernah secara pribadi atau golongan diundang atau bahkan ditemui oleh yang bersangkutan.
"Sama sekali belum pernah, jadi kalau dibilang kenal ya tidak kenal. Namun, saat mendengar keluarnya TR atau kabar pergantian Kapolda ini sangat kecewa, seperti ada yang hilang," kata dia. Secara politis, kata Soetan, tidak ada kaitannya Fokmal dengan seorang Kapolda Lampung."Hanya saja, emosional sesama warga Lampung sangat merasa kehilangan dengan adanya pergantian tersebut," ujarnya.
Meningkatnya status Polda Lampung menjadi tipe A, merupakan salah satu perjuangan Ike Edwin beserta jajarannya. "Alangkah baiknya, kalau Kapolri memberikan waktu seminggu atau dua minggu hingga Polda Lampung resmi dikukuhkan menjadi tipe A dengan pimpinan Jenderal bintang dua," katanya.
Ia menyebutkan, Fokmal ini terangkum dari beberapa tokoh masyarakat yang bukannya semata warga asli Lampung, melainkan terdiri dari 30 suku se-Indonesia.
"Hari ini, kita berkumpul di antaranya tokoh masyarakat Lampung asal Aceh hingga Papua berkumpul dengan harapan dapat menyampaikan kekecewaan atas pergantian tersebut," ujarnya. Ia menambahkan, semua tokoh ini bahkan ada dari etnis Tionghoa di Lampung yang sudah angkat saudara dengan Kapolda.
"Itu sangat jarang sekali terjadi, seorang Kapolda putra daerah sangat mencintai tanah kelahirannya sepeti ini," kata dia. Serupa dinyatakan oleh tokoh masyarakat Lampung asal Papua Tony Bettay, yang menyatakan Lampung merupakan miniatur Indonesia.
"Suku ras dan budayanya sangat beragam, tapi ada seorang pimpinan polisi yang menyamaratakan semuanya dengan warga Lampung," kata dia.
Karena itu, saat mendengar kabar pergantian itu ia mengaku sangat terpukul karena akan hilang satu pemimpin seperti Brigjen Ike Edwin.
"Saya belum pernah bertemu, namun cukup sedih juga kalau mendengar pergantian Kapolda Lampung saat ini," kata Bettay.
Ia berharap, Kapolri dapat memberikan kesempatan kepada Kapolda Brigjen Ike Edwin untuk memperbaiki Lampung menjadi lebih baik lagi.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin segera dimutasi berdasarkan surat telegram Kapolri Jenderal Tito Karnavian Nomor: ST/2434/X/2016 tertanggal 5 Oktober 2016. "Ya, telegram atau TR-nya sudah turun dari Pak Kapolri," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu (5/10) malam.
Selanjutnya Ike Edwin akan menempati jabatan baru sebagai Kasespimma Sespim Polri Lemdikpol.(ant/pl)
"Kenapa butuh, karena meski belum lama menjabat sebagai Kapolda Lampung, sudah banyak gebrakan-gebrakan yang dilakukan bahkan sangat dirasakan oleh masyarakat di wilayah ini," kata dia saat tatap muka bersama tokoh-tokoh masyarakat di Bandarlampung, Kamis (6/10/2016).
Menurut dia, inovasi-inovasi hingga kinerja Kapolda Lampung Ike Edwin yang membuat seluruh Kapolres maupun Kapolsek se-provinsi itu kalang kabut tentu menjadi kenangan tersendiri bagi masyarakat.
"Itu putra Lampung yang mau dekat dengan warganya. Jadi kenapa mesti diganti cepat sekali," ujarnya. Mengenai kedekatan, Soetan menegaskan, selama Ike Edwin menjabat sebagai Kapolda Lampung, belum pernah secara pribadi atau golongan diundang atau bahkan ditemui oleh yang bersangkutan.
"Sama sekali belum pernah, jadi kalau dibilang kenal ya tidak kenal. Namun, saat mendengar keluarnya TR atau kabar pergantian Kapolda ini sangat kecewa, seperti ada yang hilang," kata dia. Secara politis, kata Soetan, tidak ada kaitannya Fokmal dengan seorang Kapolda Lampung."Hanya saja, emosional sesama warga Lampung sangat merasa kehilangan dengan adanya pergantian tersebut," ujarnya.
Meningkatnya status Polda Lampung menjadi tipe A, merupakan salah satu perjuangan Ike Edwin beserta jajarannya. "Alangkah baiknya, kalau Kapolri memberikan waktu seminggu atau dua minggu hingga Polda Lampung resmi dikukuhkan menjadi tipe A dengan pimpinan Jenderal bintang dua," katanya.
Ia menyebutkan, Fokmal ini terangkum dari beberapa tokoh masyarakat yang bukannya semata warga asli Lampung, melainkan terdiri dari 30 suku se-Indonesia.
"Hari ini, kita berkumpul di antaranya tokoh masyarakat Lampung asal Aceh hingga Papua berkumpul dengan harapan dapat menyampaikan kekecewaan atas pergantian tersebut," ujarnya. Ia menambahkan, semua tokoh ini bahkan ada dari etnis Tionghoa di Lampung yang sudah angkat saudara dengan Kapolda.
"Itu sangat jarang sekali terjadi, seorang Kapolda putra daerah sangat mencintai tanah kelahirannya sepeti ini," kata dia. Serupa dinyatakan oleh tokoh masyarakat Lampung asal Papua Tony Bettay, yang menyatakan Lampung merupakan miniatur Indonesia.
"Suku ras dan budayanya sangat beragam, tapi ada seorang pimpinan polisi yang menyamaratakan semuanya dengan warga Lampung," kata dia.
Karena itu, saat mendengar kabar pergantian itu ia mengaku sangat terpukul karena akan hilang satu pemimpin seperti Brigjen Ike Edwin.
"Saya belum pernah bertemu, namun cukup sedih juga kalau mendengar pergantian Kapolda Lampung saat ini," kata Bettay.
Ia berharap, Kapolri dapat memberikan kesempatan kepada Kapolda Brigjen Ike Edwin untuk memperbaiki Lampung menjadi lebih baik lagi.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin segera dimutasi berdasarkan surat telegram Kapolri Jenderal Tito Karnavian Nomor: ST/2434/X/2016 tertanggal 5 Oktober 2016. "Ya, telegram atau TR-nya sudah turun dari Pak Kapolri," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu (5/10) malam.
Selanjutnya Ike Edwin akan menempati jabatan baru sebagai Kasespimma Sespim Polri Lemdikpol.(ant/pl)
Post A Comment: