Salah satu ikon Pariwisata Lampung Tengah, Tugu Pengantin Pepadun Yang terletak di Kota Gunung Sugih menjadi tempat favorit wistan untuk berfoto. Foto ist |
Bandarlampung-Sebagai salah satu kabupaten tertua di Provinsi Lampung, daerah Lampung Tengah (Lamteng) mempunyai banyak keunggulan yang layak dikembangkan. Salah satunya adalah wisata kuliner. Dimana, daerah dengan motto Beguai Jejamo Wawai ini, sudah terkenal akan kulinernya yang khas. Diantaranya yakni, makanaan yang berbahan dasar ikan.
Bertalian dengan hal itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mendorong agar kuliner khas Lampung Tengah berupa makanan olahan ikan lebih dikembangkan. "Penganan khas olahan ikan yang disajikan secara dipindang menjadi andalan daerah yang berada di daerah jantung Provinsi Lampung," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Arief Hartawan, di Bandarlampung.
Ia menyebutkan, kendati secara geografis Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terkurung oleh daratan, tetapi memiliki potensi kuliner yang menjadi andalan. Menurutnya, pengelolaannya saat ini masih belum disiapkan sebagai sajian lokal istimewa untuk pendatang atau turis baik untuk disantap di tempat maupun sebagai buah tangan khas Lampung Tengah.
Arief mengatakan bahwa pentingnya `branding` suatu daerah dinilai mampu mendorong nilai tambah ekonomi masyarakat Lampung Tengah. Ia mencontohkan, membawa nama Gunung Sugih atau Bandarjaya bisa menjadi ikon nasional sebagai pusat kuliner khas ikan olahan Lampung.
Di sisi lain menurut dia, pentingnya bagi UMKM melakukan diversifikasi produk guna meraih nilai tambah dan memasarkan produk yang tahan lama, relatif aman dari kontaminasi, dan menarik konsumen dengan pengemasan yang baik memerlukan pembinaan dan berseni tinggi.
"Pendampingan yang intens dari berbagai pihak terutama oleh pemerintah daerah juga sangat diperlukan," jelasnya.
Arief menjelaskan Kabupaten Lampung Tengah memiliki potensi hasil pertanian dan perkebunan yang cukup bagus terutama padi dan singkong.
Ubi kayu menjadi komoditas terbesar yang dihasilkan oleh Lampung Tengah yang potensi diversifikasinya menjadi energi listrik dengan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk organik.
"Lampung Tengah juga perlu mendorong wirausaha di bidang fashion batik Lampung untuk mengembangkan bisnisnya," tambah Arief.(ant/p1)
Ia menyebutkan, kendati secara geografis Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terkurung oleh daratan, tetapi memiliki potensi kuliner yang menjadi andalan. Menurutnya, pengelolaannya saat ini masih belum disiapkan sebagai sajian lokal istimewa untuk pendatang atau turis baik untuk disantap di tempat maupun sebagai buah tangan khas Lampung Tengah.
Arief mengatakan bahwa pentingnya `branding` suatu daerah dinilai mampu mendorong nilai tambah ekonomi masyarakat Lampung Tengah. Ia mencontohkan, membawa nama Gunung Sugih atau Bandarjaya bisa menjadi ikon nasional sebagai pusat kuliner khas ikan olahan Lampung.
Di sisi lain menurut dia, pentingnya bagi UMKM melakukan diversifikasi produk guna meraih nilai tambah dan memasarkan produk yang tahan lama, relatif aman dari kontaminasi, dan menarik konsumen dengan pengemasan yang baik memerlukan pembinaan dan berseni tinggi.
"Pendampingan yang intens dari berbagai pihak terutama oleh pemerintah daerah juga sangat diperlukan," jelasnya.
Arief menjelaskan Kabupaten Lampung Tengah memiliki potensi hasil pertanian dan perkebunan yang cukup bagus terutama padi dan singkong.
Ubi kayu menjadi komoditas terbesar yang dihasilkan oleh Lampung Tengah yang potensi diversifikasinya menjadi energi listrik dengan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk organik.
"Lampung Tengah juga perlu mendorong wirausaha di bidang fashion batik Lampung untuk mengembangkan bisnisnya," tambah Arief.(ant/p1)
Post A Comment: