BANDARLAMPUNG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung memastikan akan menelusuri dugaan korupsi hasil pengerjaan proyek perbaikan jalan Pekon Suko Arum di RT tiga dan empat Kecamatan Adiluwih, Pringsewu yang dikeluhkan warga setempat karena dianggap tidak sesuai spesifikasi sehingga kondisi jalan kembali rusak.

Selain itu, Kejati juga akan menelusuri perusahaan CV Wahana Rimba selaku pemenang proyek perbaikan jalan dengan menelan anggaran APBD sekitar Rp. 1,3 miliar yang diindikasi milik oknum pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Namun, Pihaknya masih menunggu pengaduan ataupun laporan dari warga sekitar dengan didukung oleh data berupa foto hasil pengerjaan proyek perbaikan jalan tersebut untuk menindaklanjutinya.

"Laporan aja dulu masyarakatnya, nanti baru ditindaklanjuti. Nanti kita arahkan ke pimpinan terus nanti akan didistribusikan ke intel atau pidsus untuk menindaklanjutinya,"Kata Kasipenkum Kejati Lampung, Irfan Natakusuma, Jumat, (16/12) lalu.

"Kalau sementara ini, saya belum bisa banyak komentar, karena belum ada laporan terkait itu,"tegasnya.

Sebelumnya,  Pengerjaan perbaikan jalan Pekon Suko Arum di RT tiga dan empat Kecamatan Adiluwih, Pringsewu diduga dikerjakan oleh orang dalam Dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten pringsewu, dengan memakai perusahaan CV Wahana Rimba.


Selain itu, proyek perbaikan jalan yang baru dikerjakan beberapa bulan oleh CV. Wahana Rimba dengan menelan anggaran sekitar Rp1,3 miliar kini kondisinya telah rusak.

Sehingga, Jalan mulus dengan dilapisi aspal yang sangat didambakan warga dijalan Melati telah sirna, seiring keadaan jalan itu kembali berlubang di beberapa titik. Hal ini, menjadi pembicaraan dari warga jalan Melati sampai Ahmad Yani, dimana, masyarakat menilai buruknya kinerja Dinas PU dalam menentukan rekanan proyek perbaikan jalan dengan sistim pengaspalan sekedar menyiram jalanan mereka.

"Belum lama kok mas pengerjaannya, diperkirakan sekitar Oktober lalu. Tapi ya itu, sudah rusak lagi,"Kata salah satu warga sekitar, Novi, Rabu, (14/12).

Hal senadapun disampaikan oleh warga lain yang kediamannya di jalan Melati mengaku heran melihat pengerjaan pengaspalan, lantaran aspal sangat tipis.

Padahal, menurut penuturan warga bila keadaan aspal sebelumnya tebal, tetapi setelah adanya perbaikan itu menjadi tipis."Aneh ya mas, kok tipis bener kelihatannya mas,"kata beberapa warga lainnya, sembari menunjukkan kondisi aspal yang rusak dengan tangan.


Saat dikonfirmasi beberapa hari lalu Kabid Bina Marga Ahmad Handri Yusuf mengaku dirinya bekerja sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang dikerjakan oleh pihak rekanan CV Wahana Rimba.

"Kalau PPK nya memang benar saya mas, tetapi perbaikan jalan itu kan masih masuk dalam masa retensi (pemeliharaan),"Ucap Handri


Selain itu, Handri juga beralasan, rusaknya jalan hasil perbaikan yang dikerjakan oleh CV Wahana Rimba karena setiap memasuki musim penghujan, jalan aspal hasil perbaikan pasti akan rusak lagi.

"Karena, lawannya air, jadi aspal hasil perbaikan itu rusak lagi, apa lagi bulan-bulan ini sering turun hujan mas,"pungkasnya. (tim/fs).

Post A Comment: