Calon petahana yang juga Gubernur Lampung, Ridho Ficardo. foto ist 

Bandarlampung- Pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung yang akan berlangsung pada tahun 2018 mendatang mulai membuat panas suhu politik di Bumi Ruwa Jurai.

Sebab, dari hasil sulvei sementara, Walikota Bandarlampung Herman HN berhasil unggul dari bakal calon rivalnya di hajat lima tahunanan tersebut, termasuk dengan sang petahana Ridho Ficardo dan bupati Lampung Tengah Mustafa.

Lembaga Survei Kuadran merilis hasil penelitian untuk Pilgub Lampung 2018 dengan mengambil 400 responden sebagai sampel. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kuadran, Didi Wahyudi mengatakan survei yang dilakukan lembaganya bertajuk “Ketidakpuasan publik atas kinerja gubernur, lampu kuning sang petahana”.
Dalam surveinya, mereka mensurvei nama-nama bakal calon gubernur yang bakal bertarung pada pilgub 2018 mendatang. Berdasarkan hasil surveinya, tingkat elektabilitas Herman HN mengalahkan petahana M. Ridho Ficardo dan Bupati Lampung Tengah, Mustafa.“Berdasarkan hasil survei, Herman peroleh 24,00 %, Ridho peroleh 13,25 %, dan Mustafa peroleh 12,75 %. Sementara sebanyak 38,5 % masyarakat belum tentukan pilihan,” katanya di rumah makan kampoeng bambu, Kamis (27/4).

Tidak hanya elektabilitas, lanjutnya, di tingkat kesukaan masyarakat Lampung, Walikota Bandar Lampung ini juga mengalahkan M. Ridho Ficardo. Dari hasil survei itu, Herman peroleh 42,00 %, M. Ridho Ficardo memperoleh 37,25 %, dan Mustafa peroleh 15,25 %. Sementara, M. Ridho Ficardo hanya bisa ungguli Herman HN di tingkat popularitas.
“Berdasarkan hasil survei tingkat popularitas, Ridho unggul dengan peroleh 91 %, sedangkan Herman hanya 71 %,” ujarnya. Didi Wahyudi mengatakan, ini baru pemetaan politik awal menjelang pilgub 2018 mendatang.
“Ini baru peta awal. Dan semua masih berpeluang untuk memenangkan pilgub lampung,” jelasnya Untuk teknisnya, lanjut Didi, pihaknya menggunakan 400 responden yang menyebar di 15 Kabupaten/kota se-Lampung.“Dan kami menjamin kredibilitas kita. Dan tidak ada intervensi dari parpol atau condong ke salah satu cagub,” tukasnya.
Dari survei lainnya, lembaga ini juga merilis, sebanyak 67,50 persen masyarakat Provinsi Lampung menginginkan Gubernur baru untuk periode 2018-2023 mendatang. Dalam surveinya, terhadap masyarakat 15 Kabupaten / kota dengan menggunakan metode Cluster Random Sampling. Diperoleh keinginan masyarakat memiliki pemimpin baru. “Sebanyak 67, 50 persen memilih Gubernur baru, 17 persen tetap sang petahana, dan 15, 50 persen, masyarakat belum memutuskan,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kuadran, Didi Wahyudi.
Bahkan, kata dia, dilihat dari hasil survei, masyarakat belum tahu akan diadakannya Pemilihan Gubernur Lampung pada tahun 2018 mendatang. Diperoleh hasil 68, 75 persen menjawab belom tahu dan 31,25 persen sudah tahu hajat pilgub lampung. “Ini baru pemetaan politik awal menjelang pilgub 2018 mendatang, dan semua masih punya peluang untuk memenangkan Pilgub,” ungkapnya.
Menurut Didi, pihaknya menjamin keakuratan data dan independensi hasil survei tersebut. “Kami menjamin kredibilitas kita. Dan tidak ada intervensi dari parpol atau condong ke salah satu cagub,” katanya. Dijelskannya, hasil survei ini bukan berarti memojokkan sang Petahana, namun mengingatkan bahwa Lampu Kuning bagi Gubernur saat ini untuk Pilkada serentak nanti. Selain itu, kata Didi, Aspirasi masyarakat saat ini lebih condong pada masalah infrastruktur 67,00 persen dari pada masalah pendididikan, kesehatan dan lainnya.(tim/wawan)

Post A Comment: