Beberapa pengendara Sepeda Motor sedang melintas di Jalan Pulau Sebesi. Foto wawan Pikiran Lampung |
Bandarlampung- Warga Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung (Balam), mengeluhkan kondisi Jalan Pulau Sebesi dan Pulau Singkep yang saat ini rusak parah.
Kerusakan Jalan Pulau Sebesi utamanya terjadi di depan Perumahan Bumi Sukarame Damai (BSD).
Di lokasi ini kerusakan jalan sangat memperihatinkan, bahkan layaknya jalan di daerah transmigrasi atau daerah tertinggal. Menurut warga sekitar dan yang melintasi jalan tersebut, jika kerusakan ini terus dibiarkan maka bukan tidak mungkin akan merenggut korban jiwa.”Wah bng, kondisi jalan pulau Sebesi ini sangat memperihatinkan, kalau tidak segera diperbaiki bisa makan korban jiwa ini,”jelas Dedi warga Sukarame yang sering melintasi jalan tersebut, Kamis (11/5/2017).
Hal yang sama juga diutarakan oleh Debi warga yang ditemui saat melintasi jalajn tersebut.”Saya sebenarnya ngeri mas mau meintasi jalan ini, tapi mau bagaimana lagi ini lah satu –satunya akses untuk mengantar anak saya sekolah,”jelasnya.
Sementara itu menurut Ahmad, warga Sukarame lainnya, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama, namun tidak ada perbaikan dari pemerintah.”Jalan ini seperti tidak diurus dan dioveni sama pemerintah mas. Kami yang tinggal di Sukarame ini mungkin dianggab ‘anak tiri’ oleh walikota Bandarlampung,”jelasnya. Mereka lantas mempertanyakan kinerja Walikota Bandarlampung Herman HN. “Kami jelas mempertanyakan kinerja pak Herman HN selaku walikota. Katanya pembangunan merata dan jalan bagus semua, kenapa di tempat kami ini jalan dibiarkan rusak berat,”jelas warga. Menurut warga sekitar jalan tersebut, kerusakan ini sudah lebih satu tahun dan tanpa perbaikan.”Kayaknya udah lama kok mas, udh lebih kalau satu tahun,”jelas mereka.
Jalan Pulai Sebesi rusak berat. foto wawan Pikiran Lampung |
Kerusakan jalan Sebesi ini juga merembet ke jalan Pulau Singkep. Di pulau Sikep Nampak kerusakan lumaya parah dan berlubang. Terutama di dekat SDIT Permata Bunda dan SD Islam Assalam hingga pertigaan Pasar Kamis. Kondisi ini jika dibairkan jelas membahayakan warga yang melintasi dua jalan tersebut. Sebab, jika musim hujan, jalan jadi licin dan penuh kubangan air. Sementara jika kemarau tebu yang banyak beterbangan dan mengganggu pernapasan warga. Hingga saat ini pihak Dinas PU Kota Bandarlampung belum bisa dimintai konfirmasi terkair kerusakan jalan tersebut. (Wawan)
Post A Comment: