Rama Aldi Shanjaya saat di depan kampusnya di China. foto ist |
Bandar lampung
– Keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi yang
diharapkan. Selagi ada kemauan, pasti disitu ada jalan. Tampaknya inilah yang
menjadi motto bagi Rama Aldi Shanjaya, mahasiswa Institut Informatika dan
Bisnis Darmajaya. Saat ini ia menjalani program Student Mobillity di Nantong
Vocational University (NTVU) China selama 1 semester mulai September 2017
hingga Januari 2018.
Memiliki ayah yang
bekerja sebagai tukang las tidak membuat Rama merasa rendah diri. Bengkel las
pinggir jalan yang dibuka ayahnyatersebut melayani
pengelasan kecil-kecilan.Penghasilan ayahnya yang pas-pasan digunakan untuk
menghidupi keluarga, dimana Rama sebagai anak ke 4 dari 6 bersaudara.Menyadari kondisi
ekonomi keluarga yang terbatas, mendorong Rama untuk menjadi anak yang mandiri
dan bisa membanggakan orangtua.
Ia mengaku, dulu
sempat ragu untuk berkuliah karena tidak ingin membebani orangtua. Tapi berkat
lolos sebagai penerima beasiswa Bidikmisi Darmajaya, Rama bisa melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi. Berbagai prestasi telah diraih mahasiswa
jurusan D3 Akuntansi ini diantaranya, juara II lomba debat pramuka se Sumatera-Jawa
2016, dan juara II lomba National Debate Competition Manajemen Fair Darmajaya
2017.
“Gak cuma banyak
beasiswa, di Darmajaya juga punya banyak program internasional. Awalnya saya
berfikir, bisa belajar di luar negeri itu mimpi yang terlalu muluk-muluk. Tapi
saya membuktikan kepada diri sendiri bahwa pemikiran itu salah. Ikut program
student mobillity Darmajaya mampu mewujudkan mimpi saya untuk menuntut ilmu
hingga ke negeri China,” ujar Rama.
Putra pasangan
Darussalam Fickry dan Yoppy Viana Wijaya ini mengaku tertarik untuk mempelajari
tentang perkembangan serta perbedaan sistem akuntansi yang digunakan di
Indonesia dan Tiongkok.
“Tiongkok merupakan
negara yang maju baik dibidang perekonomian, industri, maupun teknologi. Selain
itu, adat budaya dan objek wisata yang dimiliki Tiongkok juga sangat menarik.
Mudah-mudahan pengalaman belajar di NTVU bagi saya, dapat bermanfaat untuk
menambah ilmu pengetahuan, dan wawasan internasional,” tutur pria kelahiran 12
Februari 1997 ini.
Rama di depan Kamous IBI Darmajaya Lampung. foto ist |
Sementara itu, Rektor
Darmajaya, Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., MSc mengutarakan kebanggaannya
kepada para mahasiswa Darmajaya yang berani, percaya diri, dan mau berusaha
untuk studi keluar negeri.
Ia mengungkapkan,
tahun 2017 terdapat 2 mahasiswa yang melakukan joint research di Universiti Teknikal
Malaysia Melaka dan 1 mahasiswa di Cheng Shiu Taiwan. Untuk student mobillity terdapat 7 mahasiswa
di Nantong Vocational University Tiongkok, 4 mahasiswa di
Cheng Shiu University Taiwan, dan 4 mahasiswa di Rajamangala University Technology
Krungthep Thailand.
“Kami menyadari saat
ini Indonesia telah memasuki era persaingan global. Karena itu, Darmajaya
mendorong para mahasiswa untuk meningkatkan kualitas diri melalui beragam program
internasional. Bertujuan agar mereka nantinya menjadi lulusan-lulusan yang
berdaya saing global,” harapnya.(*)
Post A Comment: