TUBABA- Puluhan hektar lahan perkebunan karet dan Kelapa sawit milik warga di Tiyuh Penumangan Kecamatan Tulang Bawang Tengah (Tbt) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) tepatnya di daerah Tulung Balak mengalami bencana kebakaran. Sabtu (13/10/2018), tadi malam.

   Angin yang berembus kencang dan keringnya ilalang membuat kobaran api menyebar dengan cepat dan sulit untuk dipadamkan. Tak hanya itu, asap yang ditimbulkan dari terbakarnya kawasan hutan di perbukitan cukup menyengat dan kondisi yang gelap karena terjadi pada malam hari.
  Dari lokasi terjadinya kebakaran, Sejumlah warga pemilik lahan tampak berupaya memadamkan api dan mencegahnya meluas hingga ke areal kebun karet lainya. Mereka tampak kewalahan lantaran api tak kunjung padam, namun justru semakin membesar dan sulit dikendalikan.

   “Kami tidak tahu terbakarnya dari kapan, ini kami tau karena ada yang kasih tau kami lewat telfon. Kami tadi malam Sulit untuk memadamkan api karena kami hanya menggunakan alat seadanya,” kata Patoni

   Menurut dia, kebakaran di lahan tersebut telah menghanguskan puluhan hektar. Lahan yang terbakar itu merupakan kawasan hutan perkebunan karet dan Kelapa sawit yang penuh ilalang kering di musim kemarau seperti saat ini.

   "Ini kami duga dari putung rokok orang yang  lewat dan Dugaan kamu api berasa dari perkebunan karet Milik Pt. Him yang berada di atas puncak gunung, karena sudah menjadi tradisi setiap kemarau pasti kebakaran terus." Cetus nya.

   Sementara, Lanjut dia kebakaran tidak hanya terjadi di tulung balak, terdapat juga di beberapa titik lain nya di tiyuh penumangan "Gunung Cani, Ketiyau dan bawang Kemiling juga kebakaran." Ucap nya

   Akibat dari kejadian ini kerugian yang dialami oleh warga yang lahan nya habis terbakar di taksir mencapai ratusan juta rupiah.

  Warga setempat pun berharap Khusnya kepada pengendara yang melintas menuju tiyuh penumangan agar tidak membuang puntung rokok sembarang mengingat musim kemarau telah tiba dan di pinggir jalan juga di penuhi oleh rerumputan kering.
(Pras).

 

Post A Comment: