Tanggamus—Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia Ke XI Tahun yang selalu diperingati setiap tahunnya pada tanggal 15 Oktober, hendaknya bukan hanya  sebagai sebuah kampanye aksi kesehatan yang tidak memiliki dampak positif bagi kehidupan sehari hari untuk menciptakan hidup bersih dan sehat, melainkan bisa diimplementasikan untuk mewujudkan kehidupan bersih tanpa penyakit.

“Jangan hanya menjadi kegiatan ceremonialnya saja, akan tetapi harus diimplementasikan pada kehidupan kita. Karena peringatan HCTPS ini merupakan kampanye kesehatan yang global jadi harus bisa kita terapkan dalam kehidupan kita. Apalagi kampanye global ini sudah masuk dalam usia ke XI,” ujar Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, saat membuka kegiatan HCTPS yang bertempat di SMP Muhammadiyah Gisting. Senin (15/10/2018).

Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama ini juga mengatakan, bahwa peran aktif orang tua dalam menciptakan hidup bersih dan sehat tentunya sangat diperlukan. Agar buah hati bisa mendapatkan kehidupan yang sehat, karena anak anak adalah sebagai generasi perubahan (Generation of change) yang bisa menjadi pelopor hidup bersih dan sehat, sekarang dan dikemudian hari.

“Memang semua ini butuh proses, tidak bisa terjadi secara instan. Akan tetapi yang terpenting adalah, dari kesadaran diri kita sendiri. Dan saya akan bekomitmen untuk mengajak masyarakat agar bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat dimulai dengan langkah yang mudah namun berdampak luar bisa bagi kesehatan. Kami dari Pemkab Tangamus sangat mensupport kegiatan ini dan dukungan masyarakat juga harus ada. Ayo jadi pelopor dan selalu mengkampanyekan hidup bersih dan sehat,” jelas Bunda, sapaan akrabnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus Sukisno mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu langkah konkrit dalam upaya pencegahan terserangnya penyakit pada anak anak dan masyarakat, dan sebagai upaya menurunkan angka kematian pada balita. Di mana angka kematian balita menyentuh angka 5000 meninggal setiap harinya di seluruh dunia. Ini semua diakibat kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan.

“Perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan pakai sabun dapat mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh penyakit diare yang hampir 50% karena pola hidup yang kurang bersih dan kurangnya perhatian asupan makanan yang bergizi. Dan manfaat lain mencuci tangan memakai sabun merupakan cara paling efektif  untuk mencegah penyakit diare dan ISPA. Dan indeks dari badan Kesehatan Dunia yakni World Health Organization (WHO) angka kematian pada anak anak dan balita yang disebabkan oleh ISPA dan Diare dalam pertahunnya sebanyak 3,5 juta diseluruh dunia,” terang Sukisno.

Mantan Direktur Rumah Sakit Daerah Batin Mangunang ini berharap, dengan diadakannya kegiatan ini nantinya masyarakat Kabupaten Tanggamus mulai mengubah perilaku sederhana dengan mencuci tangan memakai sabun pada saat setelah BAB, setelah membersihkan kotoran bayi atau anak sebelum menyiapkan makanan. Kemudian, sebelum dan sesudah makan, setelah memegang unggas atau binatang. “Dengan demikian terlahirlah generasi dan masyarakat yang sehat jasmani maupun rohaninya” pungkasnya.(Yusuf/Agus)

Post A Comment: