Tanggamus- Bak kata pepatah kondisi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Tanggamus ini hidup segan mati tak mau.
Sebab, pos yang baru berdiri 2 tahun berjalan, yang terletak di Pekon Kotaagung Kecamatan Kotaagung Pusat Kabupaten Tanggamus, tepatnya di belakang Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten setempat itu, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Selain ruangan para petugas jaga hanya berukuran 2x2 meter persegi untuk menampung 7 petugas piket, dan pasilitas MCK yang sangat minim, Pos tersebut juga tidak dilengkapi pintu pengaman, serta bagian atap tidak memakai pelapon.
Keadaan itu juga diperparah dengan lantai tempat parkir mobil Damkar yang diduga dibuat asal jadi, sehingga bangunan yang berumur kurang dari dua tahun tersebut saat ini lantainya sudah hancur dan amblas. Terlebih lagi tiang depan garasi tampak retak bahkan hampir patah.
Ketika dikonfirmasi di Dinas PU, Kabid Cipta Karia Ariyuda mengatakan, bangunan pos Damkar tersebut sudah sesuai RAB dan sudah disetujui oleh konsultan dan BPK, karena sesuai anggaranya sedikit. Namun sayang, Ariyuda enggan menyebutkan berapa nilai yang dibilang sedikit tersebut.
"Saya lupa itu berapa anggaranya, tapi yang jelas sedikit dan dibawah 200 juta. Pembangunan Pos Damkar itu diTahun 2016 retensi 2017, waktu selesai masih kondisi bagus, seiring jalanya waktu, karena mobil yang besar dan berat jadi wajar kalau sudah rusak, tapi nanti kita cek dulu," kata Ariyuda di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Ariyuda mengaku, memang semestinya, lantai Pos Damkar itu dibuat rigit, dan memakai besi, hal itu karena mobil Damkar yang akan parkir disana mobil berukuran besar dan berat apalagi dalam keadaan berisi air.
"Harusnya memang lantai itu rijit dengan menggunakan besi, dan ketebalan lantai 15cm, bahkan tiang itu juga seharusnya tidak sekecil itu," ungkapnya.
Diakui Ariyuda, bahwa Pos Damkar yang ada di Kota agung saat ini tidak layak, tapi pada saat itu kondisinya terdesak untuk harus punya.
"Karena sebelumnya, Pos Damkar di Tanggamus hanya menyewa rumah penduduk, sehingga selalu berpindah-pindah. Dengan kondisi itu, kita berinisiatif motong-motong anggaran dari yang lain dan dapatnya hanya seperti itu," kata Ariyuda.
Selanjutnya Ariyuda mengatakan, terkait kualitas pembangunan, sangat bergantung pada anggaran, terkadang kebutuhan yang diajukan tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia. Sedangkan untuk tahun kedepan Pos Damkar belum masuk prioritas, karena masih sangat banyak kebutuhan lain yang harus diproriataskan.
"Semestinya, anggaran menyesuaikan dengan kebutuhan, namun, untuk kita disini kebutuhan yang menyesuaikan dengan anggaran, sehingga kualitas pembangunan di Kabupaten Tanggamus seperti itu, dan penyebabnya adalah terkendala anggaran," pungkasnya. (Agus).
Sebab, pos yang baru berdiri 2 tahun berjalan, yang terletak di Pekon Kotaagung Kecamatan Kotaagung Pusat Kabupaten Tanggamus, tepatnya di belakang Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten setempat itu, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Selain ruangan para petugas jaga hanya berukuran 2x2 meter persegi untuk menampung 7 petugas piket, dan pasilitas MCK yang sangat minim, Pos tersebut juga tidak dilengkapi pintu pengaman, serta bagian atap tidak memakai pelapon.
Keadaan itu juga diperparah dengan lantai tempat parkir mobil Damkar yang diduga dibuat asal jadi, sehingga bangunan yang berumur kurang dari dua tahun tersebut saat ini lantainya sudah hancur dan amblas. Terlebih lagi tiang depan garasi tampak retak bahkan hampir patah.
Ketika dikonfirmasi di Dinas PU, Kabid Cipta Karia Ariyuda mengatakan, bangunan pos Damkar tersebut sudah sesuai RAB dan sudah disetujui oleh konsultan dan BPK, karena sesuai anggaranya sedikit. Namun sayang, Ariyuda enggan menyebutkan berapa nilai yang dibilang sedikit tersebut.
"Saya lupa itu berapa anggaranya, tapi yang jelas sedikit dan dibawah 200 juta. Pembangunan Pos Damkar itu diTahun 2016 retensi 2017, waktu selesai masih kondisi bagus, seiring jalanya waktu, karena mobil yang besar dan berat jadi wajar kalau sudah rusak, tapi nanti kita cek dulu," kata Ariyuda di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Ariyuda mengaku, memang semestinya, lantai Pos Damkar itu dibuat rigit, dan memakai besi, hal itu karena mobil Damkar yang akan parkir disana mobil berukuran besar dan berat apalagi dalam keadaan berisi air.
"Harusnya memang lantai itu rijit dengan menggunakan besi, dan ketebalan lantai 15cm, bahkan tiang itu juga seharusnya tidak sekecil itu," ungkapnya.
Diakui Ariyuda, bahwa Pos Damkar yang ada di Kota agung saat ini tidak layak, tapi pada saat itu kondisinya terdesak untuk harus punya.
"Karena sebelumnya, Pos Damkar di Tanggamus hanya menyewa rumah penduduk, sehingga selalu berpindah-pindah. Dengan kondisi itu, kita berinisiatif motong-motong anggaran dari yang lain dan dapatnya hanya seperti itu," kata Ariyuda.
Selanjutnya Ariyuda mengatakan, terkait kualitas pembangunan, sangat bergantung pada anggaran, terkadang kebutuhan yang diajukan tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia. Sedangkan untuk tahun kedepan Pos Damkar belum masuk prioritas, karena masih sangat banyak kebutuhan lain yang harus diproriataskan.
"Semestinya, anggaran menyesuaikan dengan kebutuhan, namun, untuk kita disini kebutuhan yang menyesuaikan dengan anggaran, sehingga kualitas pembangunan di Kabupaten Tanggamus seperti itu, dan penyebabnya adalah terkendala anggaran," pungkasnya. (Agus).
Post A Comment: