Tanggamus--Bertajuk melestarikan kearifan adat istiadat lokal, tradisi serta seni budaya Lampung. Dinas Kebudayaan (DK) Tanggamus melaksanakan kegiatan Deduai yang dipusatkan di area taman kota, Kecamatan Kota Agung.

Sebenarnya acara Deduai ini merupakan kegiatan puncak dari deretan kegiatan festival seni budaya lokal yang digelar oleh DK Tanggamus sejak 2-10 Oktober 2018. Dimana acara pertama yakni pentas sendratari 3 Provinsi yang digelar di rest area Gisting, Melawai yang dipusatkan di taman wisata muara indah di Kelurahan Baros, dan ditutup dengan kegiatan Deduai.

Kepala DK Tanggamus Gandung Hartadi menjelaskan, dalam sejarahnya, Deduai ini sendiri adalah rangakaian upacara adat yang diakibatkan karena adanya sebambangan antara muda mudi lampung. Kemudian sebambangan ini tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga wanita yang tak merelakan anak gadisnya dibawa lari oleh sang pemuda.

"Sebambangan ini sendiri memiliki arti yakni pemudan dan gadis saling jatuh cinta dan ingin melanjutkan hubungannya pada jenjang pernikahan mengarungi bahtera rumah tangga. Karena suatu alasan akhirnya keduanya sepakat menempuh sebambangan atau larian" ujar Gandung, saat dijumpai dilokasi kegiatan. Rabu (10/10/2018).

Adat daduai ini sendiri, lanjut Gandung, dimaksudkan untuk mendamaikan perselisihan antara kedua belah keluarga yang terjadi akibat sebambangan pemuda dan gadis. Dan memang kegiatan ini akan menjadi agenda rutin yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Agar semakin banyak masyarakat yang mengenal adat istiadat lampung.

"Ya intinya kegiatan yang kita laksanakan sejak dua hari kemarin itu bertujuan untuk melestarikan adat istiadat lokal yang sekarang sudah mulai tergerus oleh budaya asing merajai," katanya.

Ia menambahkan, sebelum deduai, kegiatan melawai lebih dahulu digelar. Melawai sendiri memiliki arti gotong royong dalam mencari ikan untuk acara pernikahan. Dan rangkaian kegiatan antara melawai dan deduai ini memiliki satu kesatuan makna."Ya sebelum pesta pernikahan, masyarakat harus mencari ikan secara gotong royong untuk dipersembahkan diacara pernikahan yakni deduai. Dan semua kegiatan kita berjalan dengan lancar, alhamdulillah" pungkasnya.(Yusuf/Agus)

Post A Comment: