Kampus UIN Raden Intan Lampung.foto.ist
BANDARLAMPUNG –Terus berderap demi pemajuan garda akademik Islam di Tanah Air, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar Focus Group Discussion (FGD) Forum Perencanaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia yang dihelat di Hotel Novotel, Bandar Lampung, 14-17 November 2018.

Kegiatan ini rencananya akan diikuti oleh total 371 peserta asal 58 PTKIN dari Sabang sampai Merauke. Terdiri 17 UIN, 34 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan 7 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) sejumlah 242 peserta terdaftar (registrasi saat pembukaan).

"Artinya minat PTKIN ini sangat besar untuk hadir pada FGD di Provinsi Lampung,” kata Ketua Pelaksana FGD Ahmad Supardi saat sesi penyampaian laporan kegiatan di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Rabu (14/11) malam.

Apa saja isu sentral yang dibahas? Kepala Biro AUPK UIN Raden Intan itu menyampaikan, kegiatan ini ditujukan sebagai forum konsolidasi penyatuan persepsi bersama dalam Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI pada tahun 2019 mendatang.

“Peserta yang hadir diharapkan aktif pada FGD ini. Output dari kegiatan ini yaitu tersedianya bahan Renstra Ditjen Pendis 2020-2024,” imbuh Ahmad.

Pokok bahasan FGD ini, kata dia, diantaranya bidang ketenagakerjaan; kelembagaan dan kerjasama; serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Juga, sarana prasarana; kemahasiswaan; dan pengembangan akademik.

Rektor UIN Raden Intan Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag, mengaku senang bisa bersilaturahmi dengan peserta yang hadir. Dia berpesan agar kegiatan itu menghasilkan sesuatu yang baik dan didukung bersama.

Nampak hadir pada pembukaan FGD, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Lampung Hwrlina Warganegara mewakili Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Direktur PTKI Ditjen Pendis Kemenag RI Prof. Dr. M. Arskal Salim, M.Ag mewakili Dirjen Pendis, Ketua Komisi VIII DPR RI Dr. M. Ali Taher dan sejumlah undangan lainnya.

Mengingatkan, guna peningkatan mutu PTKIN menuju world class university, Kemenag juga usai menggelar rapat koordinasi (rakor) peningkatan mutu sekaligus pengenalan Asian Islamic University Association (AIUA) di Solo, Jawa Tengah, 28-30 Oktober 2018.

Kegiatan yang diikuti 58 lembaga penjaminan mutu PTKIN, ditujukan sebagai salah satu antisipasi visitasi Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT).

Dimana, menurut Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI Ditjen Pendis Agus Sholeh, 20 PTKIN tengah bersiap menghadapi visitasi APT dengan target nilai A sebagai bagian obsesi untuk lebih maju dan unggul secara nasional dan internasional. [Tml

Post A Comment: