Puin-puing rumah warga yang rubuh saat diterjang tsunami beberapa waktu lalu.foto Pikiran Lampung
Tanggamus--Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Bumi Begawi Jejama masih dirundung rasa ketakutan, was-was dan trauma akan bencana gelombang pasang tsunami yang diakibatkan adanya erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) seperti yang terjadi pada Sabtu malam (22/12/2018) pukul 21:30 WIB lalu.

Bahkan,diantaranya ada yang paranoid. Seperti yang dialami oleh salah seorang warga Kota Agung yang enggan untuk menyebutkan namanya. Ia mengakui saat ini sangat merasa takut yang berlebihan, dimana setiap suara yang terdengar di telinganya langsung membuat dia takut akan bencana melanda dirinya.

"Jujur aja bang saya sekarang jadi kayak was was bangetlah. Ada ranting pohon terkena atap rumah saja, saya langsung takut. Suara kipas angin saja seperti suara gelombang air laut datang. Pokoknya sekarang saya benar benar merasa tidak nyaman karena selalu dihantui rasa kecemasan," ujarnya, Selasa (25/12/2018).

Ia juga menuturkan, dirinya menjadi paranoid lantaran selalu melihat pemberitaan baik yang disiarkan televisi, ataupun yang di share melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan whatsapp.

"Sekarangkan banyak tu mas yang berbagi informasi tentang tsunami, gempa dan erupsi gunung anak krakatau. Itu selalu melekat dibenak saya dan terus terulang. Jadi tidur saja saya tidak nyenyak, setiap satu jam sekali selalu terbangun karena rasa yang takut didada ini mas," ungkapnya.

Saat ini dirinya selalu waspada akan kemungkinan bencana yang terjadi."Saya tinggal sama orang tua saya. Ya mudah mudahan tidak ada musibah yang terjadi ditanah ini mas," ujarnya seraya menutup kalimat dengan 'Amin'.(Yusuf)

Post A Comment: