Bandarlampung (Pikiran Lampung)- 
Warga Masyarakat harus jadi motor penggerak utama dalam menjaga persatuan kesatuan bangsa di tengah banyaknya perbedaan.

 Hal ini jadi topik utana saat Kanwil Agama Lampung menggelar Advokasi Penanganan Konflik di Kota Bandar Lampung, Rabu (28/8/2019), bertempat di Aula KUA Kecamatan Panjang.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah antisipatif melihat kondisi yang ada saat ini terkait maraknya konflik, dan kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh NU, Tokoh Muhamadiyah,Tokoh Khilafatul Muslimin, Tokoh LDII, Tokoh Masyarakat, Tokoh Kepemudaan, yang di buka langsung Kepala KUA Kecamatan Panjang H. Purna Irawan, S.Ag.

Sebagai narasumber yaitu Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil Agama Lampung H.Indrajaya, S.Ag., M.Ap dengan materi Prioritas Program Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

Kepala KUA Kecamatan Panjang H. Purna Irawan, S.Ag. mengatakan, " kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para tokoh agama bahwa berdirinya NKRI ini ada peran yang sangat besar dari para tokoh agama."Untuk menjaga agak tetap berdiri kokoh juga memerlukan peran serta para tokoh agama dan umat islam dengan memberikan pemahaman dan pengamalan agama yg baik, meminjam filosofis panglima sudirman masa lalu bila anda ingat diperhitungkan negara lain maka kalian harus kuat dan kalau kalian ingin kuat maka kalian harus bersatu ", ungkapnya.

" Masyarakat Panjang harus menjadi motor penggerak persatuan dan kesatuan itu dengan tetap menghargai perbedaan pendapat serta paham tapi tetap menjaga persatuan dan kesatuan," lanjut Kepala KUA teladan peringkat tiga tingkat nasional 2019 ini. ( Emi ).

Post A Comment: