Bandarlampung (Pikiran Lampung)-Dandim Bandarlampung (0410/KBL) Letkol Inf Romas Herlandes SE. M.Si.MM, menjadi pemateri ancaman Proxy War dalam kegiatan program Orientasi Pendidikan Mahasiswa Baru Universitas Malahayati. Yang mengedepankan tema "Menjaga Keutuhan NKRI dari Ancaman Komunisme dan Radikalisme. Sebagai pemberi materi Wawasan Kebangsaan Dandim 0410/KBL Letkol Inf Romas Herlandes,SE. M.Si.MM bertempat di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati  Jln Pramuka No 27 Bandar Lampung.

Dandim 0410/KBL Letkol Inf Romas Herlandes SE. Msi.MM menyampaikan terkait Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Cinta Tanah Air,” Kita harus bangga menjadi warga negara Indonesia, karena Negara Indonesia kaya akan sumber daya alam, sumber energi, pangan dan konsumen serta pasar dunia. Kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara di dunia, kaya akan sumber daya alam justru menjadi petaka buat kita oleh karena itu kita harus waspada.Tanah memiliki arti sumber energi, sumber pangan, sumber obat -obatan, modal industri dan sumber kehidupan, ” ujarnya.

Pertumbuhan penduduk dunia akan menjadikan persoalan, migrasi global tahun 2020 nanti sekitar 60 juta akan bermigrasi dari Afrika sub Sahara yang terkena penggurunan ke Afrika Utara dan Eropa yang berdampak pada kebutuhan pangan di Afrika utara dan Eropa. Seperti Amerika Serikat menutup migran dari 6 negara mayoritas muslim dengan menyiapkan 10 miliar dolar untuk tembok batas AS Meksiko, negara-negara Eropa sepakat gelombang menutup gelombang pengungsi dan migran, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyiapkan 30 juta Poundsterling untuk pindahkan pengungsi dan Migran ke Asia dan Amerika Latin, Australia hentikan pengungsi dan migran ilegal masuk teritorialnya diarahkan ke penampungan migran di nauru dan Papua Nugini.

Sesuai kata Bung Karno pesatnya populasi di suatu negara di dunia yang tidak seimbang dengan kesediaan pangan air bersih dan energi merupakan salah satu sumber pemicu terjadinya konflik baru oleh karena itu Indonesia yang akan kaya dengan sumber daya alam akan jadi perebutan dunia.

Negara asing memperebutkan Indonesia dengan cara proxy War. Proxy War adalah perang di mana salah satu pihak menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk berperang melalui berbagai aspek ipoleksosbudhankam dan aspek lainnya, perang dengan cara tidak langsung sasarannya integritas bangsa dan negara senjatanya soft dan hard power dengan proxy War insurgent, tokoh/ pemerintah dan akademisi.

Kekayaan alam Indonesia menjadi incaran baik aktor negara maupun non negara.
Ancaman non militer sangat membahayakan eksistensi bangsa dan negara. Proxy War menghancurkan negara dengan generasi muda Indonesia melalui berbagai budaya negatif, narkoba, judi dan seks bebas, menguasai pembuatan kebijakan dan legislatif dengan cara menyuap agar menghasilkan aturan undang-undang yang memihak kepentingan asing, membeli dan menguasai media dan komunikasi di Indonesia serta melakukan penyadapan telekomunikasi menjatuhkan Citra Indonesia dengan isu terorisme HAM demokratisasi.

Jangan sampai negeri ini menjadi kancah konflik antar agama dan antar kelompok. Negara bisa pecah dengan isu perbedaan bahasa dan agama seperti Yugoslavia, dengan agama seperti negara Sudan, dan ekonomi dan agama seperti Uni Soviet.

Sejarah masa lalu Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Majapahit. Pada saat itu di kerajaan-kerajaan mempertahankan wilayahnya dengan menggunakan sistem perang kedaerahan yang berlangsung selama lebih kurang 350 tahun namun tidak berhasil, tapi hal itu bisa terjadi dan mempunyai sejarah yang positif pada 20 Mei 1908 Dokter Sutomo mendirikan organisasi Budi Utomo dan ini merupakan awal kebangkitan nasional yang selalu kita peringati pada 20 Mei. Selama lebih kurang 20 tahun Kebangkitan Budi Utomo sampai dilaksanakan Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda terjadi merupakan bentuk kesepakatan yang berupa kebersamaan persatuan senasib sepenanggungan sehingga menciptakan energi yang berupa kesadaran dan tekad untuk bersatu untuk perjuangan merebut kemerdekaan dengan semboyan berbangsa satu berbahasa satu bertanah air satu tanah air Indonesia.

Sejak dilaksanakannya Sumpah Pemuda tahun 1928 hanya perlu waktu 17 tahun untuk mewujudkan Indonesia merdeka yaitu dan 1945.

Tantangan Pemuda dalam membangun kebhinekaan di era komunikasi digital yang saat ini berbentuk ancaman non militer antara lain :

1). Dimensi ideologi yang meliputi isu PKI ,paham anarkis, aliran sesat terorisme

2). Dimensi politik : unjuk rasa anarkis, tenaga kerja asing yang tidak memiliki administrasi lengkap

3). Dimensi ekonomi : pejabat negara dalam kasus korupsi, penambangan dan penebangan kayu ilegal serta kesenjangan ekonomi

4). Dimensi sosial budaya : perang antar suku, permasalahan Sara, pemakaian dan Peredaran narkoba.

5). Dimensi teknologi : kejahatan cyber dengan melakukan hacker penyebaran berita hoax

6). Dimensi keselamatan umum : bencana alam pencemaran lingkungan

7). Dimensi legislasi : intervensi asing kebijakan yang bersifat ego kedaerahan.

Oleh karena itu kita harus bisa bijak dan bersatu Karena ancaman ke depan semakin nyata dan perlu antisipasi sejak dini. Sejak dilaksanakannya Sumpah Pemuda Indonesia sepakat menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam suku agama warna kulit bahasa letak geografis kondisi ekonomi dan adat istiadat tetap utuh karena Pancasila
Hakikat Pancasila adalah landasan moral perilaku syarat dan semangat kerakyatan cara berdemokrasi keadilan tujuan.(Lis/wan)

Post A Comment: