Kantor Desa Mada Jaya terlihat sepi dan tak ada aktivitas. foto Jendri/Pikiran Lampung
Pesawaran (Pikiran Lampung)-
Sejak ditangguhkan penahanannya oleh Polres, Kades Mada Jaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Nana Sutrisna susah ditemui dan tak tampak beraktifitas. Belum ketahui pasti sebab sang kades menghilangkan tersebut.

Namun, warga setempat membenarkan Nana Sutrisna, sejd se 4 hari ini terlihat berada di rumah. ' Iya kayaknya kemarin ada mas, kami kaget aja, karena sebelumnya dikabarkan ditanggkap," cetus warga setempat, Kemarin.

Bahkan yang bersangkutan telah beraktifitas seperti hari-hari biasanya sebelum ditangkap oleh Polisi.

"Benar Pak Sutrisna, 4 hari ini, telah di rumah. Tetapi saat ini, apa beliau di rumah atau tidak saya tidak paham," ujar warga sebelah rumahnya.
Ketika disinggung, mengenai penangkapan Sutrisna ( oknum kades). Lanjut warga, pihaknya hanya mendengar dari warga lainya tidak melihat secara persis kejadian pemukulanya. 

Namun demikian, di mungkinkan benar mengingat kurang dari seminggu pak Kadea infonya masuk penjara.

Tak sampai di situ saja, wartawan juga mencoba menemui Oknum Kades yang di duga telah melakukan penganiayaan tiga anak di bawah umur di kediamnya tak jauh dari rumah warga yang di maksit.

Meskipun, rumah kediaman orang tua Kades Mada jaya terlihat ada dua orang pria yanh di duga merupakan ayah kandungnya Nana kades. Namu kedua orang itu justru memilih bungkam ketika di tanya keberadaan Kades.

" Saya baru pulang dari Babakan loa. Tambang Emas, jadi tidak mengetahui Kades berada di rumah apa lagi dengan masalah yang menjeratnya," ujar, seorang pria yang mengaku paman Kades Mada Jaya.

Ketika disambangi di rumahnya, sang kades enggan menemui pihak media.

Meskipun, terdengar ada suara anak kecil di duga anak kandung kades. Pintu bagian depan rumah tidak di buka. "Bapak pergi dari pagi tadi, mengenakan motor," cetus bocah ingusan itu kepada wartawan. 

Selain rumah oknum kades, kantor  desa yang juga tidak jauh dari tempat tinggal kades. Saat jam kerja terlihat sepi. Setiap sudut pintu, tertutup dan tidak di dapati seorang setaf pun di kantor desa.(Agung /Feri)

Post A Comment: