Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Program Kota Ku (Kota Tanpa Kumuh) adalah salah satu upaya straregis Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR untuk mempercepat penanganan pemukinan kumuh di Indonesia.

Dan mendukung "Gerakan 100-0-100" yaitu 100 persen akses universal air minum,  0 persen pemukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.

Arah jebijakan pembangunan Dirjen Cipta Karya adalah membangun sistem, memfasilitasi pemerintah daerah dan memfasilitasi komunitas (berbasis komunitas).

Program Kota Ku akan melakukan peningkatan kualitas,  pengelolaan serta pencegahan timbulnya pemukiman kumuh baru. Kegiatan penanganan kumuh ini meliputi pembangunan infrastruktur serta pendampingan sosial dan ekonomi keberlanjutan bagi penghidupan masyarakat yang lebih baik di lokasi pemukiman kumuh.

Tahap pelaksanaan Program Kota Ku adalah pendataan Lembaga masyarakat desa/kelurahan, yang bernama Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM), sudah melakukan kondisi awal (baseline)  7 indikator Kumuh didesa/kelurahan masing-masing. Data tersebut diintegrasikan antar dokumen perencanaan masyarakat dan dokumen perencanaan kabupaten/kota untuk menentukan kegiatan prioritas mengurangi pemukiman kumuh dan mencegah pemukiman kumuh baru.

Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkala guna memastikan ketepatan kualitas dan sasaran.

Chandra Kartawijaya,  Ketua Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM) Kelurahan Kaliawi Persada saat ditemui di kediamann mengatakan, program Kota Ku di Bandarlampung, dari 7 kelurahan yang diusulkan hanya 4 yang disetujui. "Yaitu,  Kaliawi Persada,  Campang Raya, Kampung Sawah, yang satu lagi saya lupa," jelasnya.

Lanjut Chandra, program ini adalah bantuan Bank Dunia dari Arab yang bekerjasama dengan Kementrian PUPR dengan Pemerintah Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

"Di Lampung sendiri mendapat jatah 14 desa/kelurahan yang tersebar di Bandarlampung,  Pringsewu, Metro, Kota Bumi dan Way Kanan, senilai 1,5 milyar rupiah diperuntukkan pembangunan drainase dan tutup siring, pembuatan sumur bor dan pemasangan rabat beton," ungkapnya.

Program Desa Ku pengerjaannya harus melibatkan masyarakat. "Ya mas harus melibatkan masyarakat disamping biar merasa memiliki, juga membatu ekonomi pekerja bangunan dari pada mereka bejerja diluar," jelas Chandra.

Kamis (05-09-2019) kemarin, telah di laksanakan On Job Training (OTJ) praktek kerja lapangan dan peletakan batu pertama Program Kota Ku (Kota Tanpa Kumuh) Kelurahan Kaliawi Persada Kecamatan Tanjungkarang Pusat Kota Bandarlampung. Hadir dalam acara tersebut, Sekcam Tanjungkarang Pusat Suyanto Eka,
Lurah Kaliawi Persada Paidi, dari PUPR Ari Sulistio Rini. (San)

Post A Comment: