Bandarlampung (Pikiran Lampung)-Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Provinsi Lampung menggelar seminar nasional dan workshop kesehatan haji, di Balai Keratun Minggu (20/10/2020).

Adapun rangkaian agenda yang diadakan dalam acara tersebut yakni pelantikan AKHI  Kab. Lampung Utara dan AKHI Kab.Lampung tengah, dilanjutkan pembukaan seminar nasional dan waorkshop, pembagian doorprize, golden ticket dan sanam peregangan.

dr.Zam Zanariah,Sp.S.M.Kes selaku ketua umum AKHI Lampung dalam sambutannya memberikan apresiasi keoada pengurus AKHI di Kab.Lampura dan Lamteng untuk bersinergi bersama pemerintah dalam memberikan pelayanan sebagai bentuk pengadian untuk jamaah haji.

"Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Lampung memberikan partisipasi kepada pengurus cabang AKHI Kabupatrn yang baru dilantik dan AKHI berkomitmen untuk memfasilitasi para peminat TKHI dan PPIH agar mendapatkan kemudahan dalam proses administrasi rekrutmen,” ujar dr.Zam

"AKHI Lampung adalah kumpulan TKHI dan PPIH yang sudah pernah menjadi pelayan tamu Allah di tanah suci yang melayani dengan setulus hati tanpa ada unsur kepentingan sekalipun dapat menjalankan ibadah itu hanya bonus karena kewajiban utama TKHI dan PPIH sebagai pendamping jemaah haji", jelas dr.Zam.

"dr. Zam mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus AKHI Lampung yang telah bekerjasama dalam mensukseskan acara seminar nasional", ucap dr.Zam.

Ketua Panitia Dr.dr. Jhons Fatiadi mengatakan seminar ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada petugas kesehatan tentang bagaimana semestinya petugas kesehatan menjadi petugas haji bidang kesehatan.

"Sebagai persiapan petugas kesehatan haji tahun 2020 yang Sigap, Handal, Amanah, Responsif, Inisiatif dan Inovatif yang disingkat SHAR'I," kata dr.Jhons.

Seminar di adakan oleh AKHI Lampung dan mendapatkan sertifikat yang terakreditasi AKHI, IDI, dan PPNI. Sertifikat bisa digunakan untuk menambah poin saat pendaftaran Petugas Kesehatan Haji Indonesia.

Acara ini dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Lampung Ibu Hj.Chusnunia Chalim,M.Si.M.Kn.Ph.D dan dihadiri oleh Ketua TIM Penggerak PKK dan Dekranasda Provinsi Lampung (Ibu Riana Sari,S.H), Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan RI Bpk DR.dr Eka Jusup Singka M.Sc, Ketua IDI Wilayah Lampung, Dekan Fakultas Kedokteran Unila, Ketua IDI Kota BDL yang mewakili, Ketua IPAI, Ketua PPNI.

Dalam sambutannya wakil gubernur yang sering disapa Ibu Nunik menghimbau peserta seminar untuk mengikuti proses seleksi calon Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan memberikan pelayanan yang baik ke pada jamaah haji.

Adapun narasumber dan materi yang disampaikan yakni; Dr.dr.H.Eka Jusup Singka,M.Sc (Kepala Pusat Kesehatan Haji) mengenai Kebijakan Terkini Pelayanan Kesehatan Haji Tahun 2020, H.Andi Wijaya,ST.MM (Asisten 1 Pemda Kab.Peringsewu) tentang Kebijakan strategi Kabupaten/Kota dalam recruitment Tenaga Kesehatan Haji Daerah (TKHD) Prov.Lampung, Ns. H.Turiman, S.Kep (Ketua Umum FPKHI Pusat)  mengenai Early Warning System pada kegawatdaruratan jemaah haji. Workshop Kesehatan Haji dr.H.Indro Murwoko (Kepala Bidang Penyalahgunaan Sumber Daya Dan Fasilitas Kesehatan Haji Kemenkes  RI) tentang mekanisme recruitment petugas lesehatan haji Indonesia tahun 2020.

"Kegiatan seperti ini penting diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan calon petugas kesehatan haji sedini mungkin tentang kebijakan terkini mengenai penyelenggaraan kesehehatan haji," kata Eka

Sementara itu dalam materinya Pak Eka menyampaikan tentang kebijakan penyelenggaraan kesehatan haji melalui penekanan pengendalian faktor risiko pada jamaah haji. Menurutnya ada empat pilar dalam penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia.

"Di antaranya komitmen politik, dukungan ulama, dukung masyarakat dan sikap perilaku masyarakat tentang kesehatan haji," katanya.

Pada akhir materinya, Eka menghimbau kepada seluruh tenaga kesehatan yang ingin mendaftar sebagai calon petugas kesehatan haji harus melakukan pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan Pusat Kesehatan Haji.

"Selain itu harus niatkan dalam diri bahwa sebagai petugas kesehatan haji harus melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin dan selalu mengingat bahwa tugasku ibadahku," katanya.

Nampak 578 peserta yang hadir dalam seminar ini antusias mengikuti seluruh sesi. Bahkan, pertanyaan bahkan terus mengalir ke para pembicara pada jeda rehat. Meja troubleshooting yang  disiapkan diserbu para peminat untuk mendapatkan informasi dan penyelesaian teknis kendala yang dialami. Semoga bermanfaat.(Indah).

Post A Comment: