Pesawaran (Pikiran Lampung)-Pesta rakyat 5 tahunan di Kabupaten Pesawaran, identik dengan serangan pajar atau biasa di sebut dengan mencari simpatisan suara dengan cara membeli.

Meskipun hal itu dilarang dan tidak dibenarkan, namun masih saja ada yang menabur-namur uang dengan tujuan calon Kades yang didukunnya menang.

Sebanyak 80 Desa dari 134 Desa yang ada di 11 Kecamatan Kabupaten Pesawaran, Senin (21/10) serentak akan mengelar pelaksanaan pilkades.

Hal itu, dibenarkan oleh Feri Darmawan, Ketua Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Pesawaran ( FKWKP).

"Iya benar, pesta rakyat atau pilkades di Pesawaran, identik dengan serangan pajar. Biasanya malam sebelum pencoblosan esok harinya," ujar Feri.

Dia juga berharap kepada Masyarakat dapat secara tegas menentukan pilihanya. Karna satu kali memilih, dapat menentukan kemajuan Desa untuk 5 Tahun kedepan.

"Yang jelas, kita menghimbau agar pemilihan Kepala Desa, Tahun 2019 tidak ada kerusuhan dan kita yakin Kapolres Pesawaran, melalui personil nya dapat netral dan menjalankan tugas sebagai pengamanan.

Di masing-masing tempat pemikihan suara (tps),"jelasnya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan way Lima Desa cimanuk, justru memiralkan tulisan untuk tidak menerima serangan pajar dari calon kades manupun.

"Kalau ada serangan pajar, silahkan taru uang nya di bawah keset depat pintu," tulisan yang di posting di FB, salah seorang warga Kecamatan Waylima.

Isroni Mihardi kepala Pemdes Kabupaten Pesawaran, mengatakan sampai sejauh ini. Pihaknya secara merata telah mendistribusikan logistik ke 80 Desa.

"Iya seluruh logistik surat suara, keperluan saat pemilihan kades berkangsung telah di diatribusikan," singkat Isroni, beberapa waktu lalu, ketika menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Pesawaran.

Diberitakan sebelumnya, pendistribusian logistik pilkades serentak tahun 2019. Secara langsung di bagikan melalui masing-masing kecamatan yang akan mengelar pilkades. (Agung)

Post A Comment: