Pesawaran (Pikiran Lampung)- Banyaknya proyek dinas PUPR Pesawaran yang disinyalir dikerjakan secara 'serampangan' dan kualitasnya buruk, mendapatkan kritikan pedas dari berbagai elemen warga yang ada di Bumi Andan Jejama.

Salah satunya, Firli Daud, ketua Lemabaga Swadaya Masyarakat ( LSM-KOMPAK) Kabupaten Pesawaran. Dia angkat bicara terkait banyaknya keluhan masyarakat soal dugaan pekerjaan proyek yang asal jadi tanpa mengutamakan kualitas.

"Hampir semua proyek yang menggunakan anggaran APBD Tahun 2019 ini, yang dikerjakan oleh rekanan tidak sesuai dengan ketentuan. Parahnya lagi, sejumlah pekerja atau kontraktor pemenang tender mengunakam matrial abal-abal,"jelasnya, Senin (4/10/2019).

Menurutnya, pembangunan proyek fisik dinas PUPR di Pesawaran hampir merata disinyalir tidak mengutamakan kualitas dan mengunakan matrial abal-abal,".

Firli juga mencontohkan, pekerjaan yang masih dilangsungkan oleh para pekerja di Desa Wiyono kecamatan setempat. Matrial yang digunakan, batu bercampur tanah serta batu yang digunakan sangat tidak sesuai ketentuan.

"Selain itu, pembangunan jalan hotmix di Desa Kurungan Nyawa yang juga mengunakan matrial serabutan. Sehingga dapat di pastilan pekerjaan tidak mampu bertahan lama 3-4 Tahun kedepan,"tegasnya.

Meskipuun, pemerintah Kabupaten Pessawaran, melalui Dinas Instansi mengelontarkan uang lebih dari ratusan juta rupiah untuk satu pekerjaan, namun disayangkan lanuut, Firli, di lapangan dikerjakan serabutan tanpa mengutamakan kualitas dan ketentuan yang ada.

Sementara itu, Paisalludin wakil ketua DPRD Kabupaten Pesawaran, juga membenarkan banyaknya pembangunan proyek di Bumi Andan Jajama ini tanpa mengutamakan kualitas sehingga di pastikan hasil nya tidak mampu bertahan lama.

"Saya minta kepada semua pihak untuk mengutamakan kualitas sehingga Masyrakat yang memanfaatkan bangunan dapat bermanfaat secara umum dan lama," katanya. (gung/feri)

Post A Comment: