Mesuji (Pikiran Lampung)-- Alokasi dana DAK dari pusat sejatinya adalah untuk meningkatkan fasilitas dan mutu sekolah. Namun, di Kabupaten Mesuji, kucuran dana DAK diduga jadi ajang korupsi berjamaah untuk kepentingan pribadi beberapa oknum. Akibatnya, dari rehab ini, potensi kerugian negara sangat besar. Sebab, dana ini oleh beberapa oknum diduga telah mengalami 'bocor alus'

Dugaan ini sangat kuat terjadi  di SMPN 11 Mesuji, Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji.  Sekolah tersebut mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Tahun 2019 untuk rehabilitasi gedung ruang kelas senilai Rp471.000.000,  dan rehabilitasi ruang guru senilai Rp. 250.000.000, yang dikerjakan secara swakelola oleh pihak sekolah. Namun diduga dikerjakan tidak sesuai dengan Bestek dan gambar pelaksana yang sudah ditetapkan.

Dari pantauan media ini di lapangan, pembangunan rehabilitasi ruang kelas dan rehabilitasi ruang guru SMP Negeri 11 Mesuji nampak sekali banyak item-item pekerjaan yang tidak diterapkan sesuai dengan petunjuk gambar pelaksana yang ada seperti ketinggian dinding yang kurang sekitar 10 cm, pemasangan rangka baja tidak menggunakan ikat angin, pemasangan silang dan untuk pemasangan Wap rangka baja hanya 6 batang yang seharusnya 8 batang, kemudian lantai sekeliling gedung sekolah dan ruang guru sudah pada retak karena hanya dilakukan penyemenan biasa (tidak dirabat beton menggunakan adukan 1:3:5 sebagaimana petunjuk Permendikbud No 1 tahun 2019).

Saat ditemui wartawan media ini di kantornya, Sumono S.Pd, kepala sekolah SMP Negeri 11 Mesuji, menerangkan bahwa proyek rehabilitasi ruang kelas dan rehabilitasi ruang guru yang bersumber dari DAK Tahun 2019 yang dikerjakan secara swakelola sudah dilaksanakan dengan sangat maksimal dan mengacu kepada RAB serta sesuai dengan gambar pelaksanaan, agar supaya hasilnya lebih baik. Namun sungguh ironis apa yang disampaikan Oknum Kepsek ini  tidak sesuai dgn fakta yang ada di lapangan. Ketika awak media sedang mendung takkan rehab tersebut, khususnya Rabat sekeliling bangunan, Oknum kepsek ini langsung mendampingi awak Media dan tampak terlihat gusar seperti ada sesuatu yg di sembunyikan.

“Saat ini tukang masih istirahat kerja dan kalau ada pekerjaan yang dianggap kurang baik nanti akan kami lakukan perbaikan dan untuk pengerjaan rangka baja, itu yang borong fasilitatornya nanti jika diperlukan kita akan duduk bersama dengan Fasiltatornya,” terangnya dgn nada gerogi. (Jazuli Silado)

Post A Comment: