Sungai Way Semuong Tanggamus Meluap. foto Agus/Pikiran Lampung
Tanggamu (Pikiran Lampung)- BPBD Tanggamus mulai menurunkan alat berat untuk tutup tanggul sungai Way Semuong yang sebabkan banjir pada Jumat (24/1) malam di Kecamatan Bandar Negeri Semuong.

Menurut Edi Nugroho, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus, alat berat tersebut diambil dari Kecamatan Semaka yang digunakan untuk penanganan banjir di lokasi itu dua pekan lalu.

"Satu alat berat kami alihkan ke sini dari Semaka untuk menutup tanggul yang jebol di sini. Sementara di Kecamatan Semaka masih ada dua alat berat yang bekerja," terang Edi, Sabtu (25/1/2020).

Edi Nugroho mengaku, sifat penanganan masih darurat, yakni menutup tanggul Way Semuong di titik Pekon Rajabasa. Sebab titik itulah yang menyebabkan banjir di Pekon Rajabasa dan Pekon Banding.

"Bagi kami yang terpenting tanggul yang jebol ditutup dulu, dan sifatnya masih darurat. Untuk penguatan tanggul dengan beronjong atau lainnya itu bukan kewenangan BPBD," terang Nugroho.

Edi menerangkan, penutupan tanggul sangat penting, sebab akibat jebolnya tanggul tersebut air sempat genangi pemukiman pada Sabtu (25/1/2020) siang. Hal itu karena volume air masih tinggi dan mengalir lewat tanggul yang jebol.

"Tanggul di lokasi ini terbagi dua, tanggul semen atau retaining wall dan tanggul pasir campur batu, yang berdiri memanjang tepi sungai. Dan yang jebol tanggul pasir campur batu," terangnya pula.

Selanjutnya Edi mengungkapkan, bakal ada satu tambahan ekskavator dari Balai Besar Pengelola Sungai Way Seputih-Way Sekampung untuk penanganan sungai Way Semuong.

"Nanti satu ekskavator buat tanggul di tepi sungai dan satu lagi singkirkan sedimentasi yang ada di tengah sungai, sebab itu yang membuat belokan sungai dan menghantam tanggul sungai," terang Nugroho.

Sementara itu, menurut Kabid Pengairan, Dinas PUPR Dhani Riza Efriansyah, tanggul yang jebol memang bukan yang tanggul semen atau retaining wall. Sebab tanggul retaining wall dengan panjang 80 meter, tinggi tiga meter, tinggi dasar 1,5 meter tersebut masih berdiri.

"Tanggul semen tidak jebol, yang jebol justru sebelah tanggul itu yang bukan semen. Untuk itu kami akan usulkan lagi ke Kementerian PUPR minta tambahan panjang tanggul semen," ujar Dhani.

Efriansyah menerangkan, retaining wall baru selesai dibangun 2019 lalu dari dana APBD, lantaran dana terbatas maka tidak panjang pembangunannya.

"Dan ke depan harapannya Kementerian PUPR atau pihak manapun bisa bangunkan tanggul sejenis untuk aliran sungai Way Semuong tersebut," pungkasnya. (Agus).

Post A Comment: