Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Musyawarah atau dialog adalah ciri khas msmasyarak Indonesia. Dialog merupakan wadah untuk memecahkan masalah di tengah warga yang beragam latar belakang ini. Budaya dialog ini coba diangkat dan dipertahankan oleh Klasika.

 Dimana, setelah sukses menggelar Dialog Lintas Iman, Klasika kembali menggelar Dialog Kebhinekaan. Kali ini Klasika menggandeng Lampung Bermazmur (LB) untuk menghelat agenda rangkaian Haul Gus Dur ke 10 itu.

Pimpinan Produksi Yan Barusal menjelaskan, kegiatan akan digelar pada Sabtu, 4 Januari 2020 di Aula Growinghope. Kegiatan kedua dalam rangkaian haul Gus Dur kali ini mengangkat tema Merawat Kebhinekaan Melalui Dialog.

Tema itu dipilih untuk mengembalikan budaya dialog di tengah masyarakat khususnya pemuda. Menurutnya, tema ini sangat tepat dikampanyekan di tengah sejumlah peristiwa intoleransi yang terjadi belakangan.

"Ini salah satu upaya menghidupkan dialog di tengah masyarakat yang plural atau majemuk sebagai upaya menjaga kebhinekaan di negara Indonesia," terang mahasiswa UIN Raden Intan itu, Kamis, 2 Januari 2019.

Dalam kesempatan kali ini Klasika menghadirkan tiga pemantik dialog. Mereka adalah Maria Novitawati Psikolog Lampung, Pendeta Reva Natigor, dan  Chepry Chaeruman Hutabarat, Founder KLASIKA.

"Diharapkan kegiatan ini bisa memberi edukasi bagi peserta yang notabenenya adalah pemuda untuk bisa menjaga kebhinekaan di masyarakat," tuturnya.

Kegiatan juga dimeriahkan dengan berbagai pementasan seni seperti tari, musik, dan puisi. Serta akan dihadiri oleh berbagai pihak, baik kalangan pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, dan politisi.  Acara juga bersifat terbuka untuk umum dan gratis.(Risni)

Post A Comment: