Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Konsep penataan kawasan pesisir pantai teluk Bandar Lampung butuh banyak pemikiran dan direncanakan dengan matang, kemudian diserahkan pekerjaan tersebut kepada ahlinya.
“Karena, penataan kawasan pesisir pantai bukan hanya sekadar membangun water front city. Tapi, bagaimana menata kawasan tanpa menyingkirkan masyarakat nelayan dari tempatnya mencari nafkah. Bila perlu kita buatkan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat kawasan pesisir,” kata calon Wali Kota Bandar Lampung H. Firmansyah Alfian, di ruang kerjanya, Kamis (30/1/2020).
Untuk water front city kawasan pesisir, lanjut Bang Firman—panggilan akrab Firmansyah, sudah pernah ada dan dibahas detail enginering design (DED). Dan ide penataan kawasan pesisir berasal dari Wali Kota Makassar, Dani Pomanto saat dia masih duduk di bangku DPRD Bandar Lampung.
“Mungkin, ke depan diperlukan regulasi yang jelas atau bila perlu dibuat semacam peraturan daerah (Perda). Sehingga, jika sudah ada kebijakan itu, pemimpin Bandar Lampung yang akan datang tinggal melakukan evaluasi dan pembangunan bisa terus dilanjutkan,” kata calon Wali Kota yang akan maju melalui jalur independen itu.

Dan, kata Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Lampung itu, pemerintahan Kota Bandar Lampung yang akan datang juga memiliki landasan yang kuat dalam menata kawasan pesisir dan kawasan lainnya. Untuk itu, dia mengajak warga Bandar Lampung untuk memilih pemimpin ke depan yang memiliki integritas dan mampu melayani masyarakat.

“Apalagi, dalam hadist Nabi dijelaskan semua pemimpin akan diminta pertanggung- jawabannya. Sehingga, pemimpin yang tidak amanah bukan hanya akan bermasalah di dunia, tapi juga di akhirat. Untuk itu, saya mengajak warga Bandar Lampung untuk membangun kota ini secara berjamaah,” kata dia.

Ditanya, soal calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Firmansyah mengatakan sudah ada beberapa nama yang masuk kriteriannya, baik itu dari unsur politisi, mantan birokrat, ulama, dan juga praktisi pendidikan. Namun, kata dia, memilih calon Wakil Wali Kota bukan perkara mudah.
“Calon wakil yang akan mendampingi saya harus satu visi, satu misi, satu hati, dan mampu mengimplementasikan Bandar Lampung Berjamaah. Mengingat wakil wali kota yang akan saya pilih adalah orang yang bisa mengisi kekurangan saya. Karena, saya tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa ada bantuan pihak lain, termasuk masyarakat,” kata dia. (**)

Post A Comment: