Pesawaran (Pikiran Lampung)- Sekertaris Daerah Kabupaten Pesawaran, ( Sekdakab) Pesawaran, Kesuma Dewangsa mempunyai pendapat, jika upaya yang tepat untuk menjauh dari banjir bandang di derah tersebut adalah relokasi. Namun demikian, saat ini  hal itu belum dapat dilakukan. Mengingat memerlukan biaya dan anggaran yang sangat besar untuk mencari rumah pengganti.

Meskipun relokasi belum dapat dilakukan, namun upaya pemerintah kabupaten Pesawaran, saat ini terus melakukan pendataan pada korban banjir. Hal itu dilakukan untuk mensuplai sembako, seperti mie instan, beras, air mineral dan obat-obatan.

"Banjir di beberapa kecamatan di Pesawaran, seperti Desa Tataan, Desa Karang Anyar, Desa Bagelen, Desa Sukaraja Kecamatan Gedong Tataan. Dan Desa Kagungan Ratu serta Desa Pujo Kecamatan Negrikaton dan Kecamatan Waylima Desa Batu Raja, masih belum usai dikhawatirkan akan ada turun hujan lebat dan dapat mengakibatkan banjir susulan pada  awal bulan Febuari dan ahir Febuari," kata Kesuma Dewangsa, melalui sambungan telepon selulernya, Minggu (26/1/2020).

Meskipun pemerintah saat ini, masih terus melakukan pendataan pada korban kebanjiran di tiga kecamatan, lanjutnya, namun dipastikan banjir bandang tahun 2020 ini, tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian materi atau kerusakan yang terjadi akibat banjir belum dapat di data. Pemerintah Kabupaten selain memberi bantuan mie isnstan membagikan 9 ton beras kepada masyarakat di tiga kecamatan.

Air bersih dari PDAM, perlengkapan mandi serta nasi bungkus, 4 alat berat juga tak tertinggal  di turunkan untuk membersihkan saluran sungai akibat sampah,  dan jalan lingkar Bagelen yang sempat lumpuh tertimbun lumpur dan samaph.

" Empat alat berat, saat ini masih terus bergerak membersihkan sampah di bebrrapa aliran sungai namun di fokuakan pada pembersihan sampah dan lumpur di jalan lingkar bagelen.
Secara detail BPBD dan pihak kecamatan masih terus menghitung dana yang dibutuhkan. Kita juga telah membuat surat tanggap bencana, dan mempersiapan uang atau dana Rp3,5 miliar untuk pasca bencana.

Uang tanggap bencana sebesar R3,5 miliar itu, kata dia, peruntukannya  membantu masyarakat yang terkena banjir.  (Agung)

Post A Comment: