Bandarlampung (Pikiran Lampung)-
Generasi muda Lampung terus berupaya  melestarikan adat budayanya, hal ini dibuktikan dengan berhasilnya komunitas film indie Pesawaran (kfip) mewakili Propinsi Lampung menjadi penerima program fasilitasi bidang kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun ini. Melalui kategori karya Kreatif Inovatif. 


Film ini mengangkat tradisi leluhur masyarakat Lampung "Pincak Khakot" yang merupakan seni bela diri pencak silat asli daerah ini,.khsususnya masyarakat pesisir. Film ini sendiri dikemas dalam genre drama action. 

"Alhamdulillah keinginan kita utk mengangkat khakot ke dalam film layar lebar mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak, kita akan berupaya semaksimal mungkin utk menyelesaikan produksi film ini dengan hasil yg terbaik" ujar sutradara Riskon Agustia Fahsa, saat jumpa pers dengan awak media di Cafe Sudirman Rawa Laut Bandarlampung.

Salah satu pemeran dlm film ini Deddy Sulaimawan menggaku bangga bisa terlibat di fi ini. "Saya sangat bangga bisa ikut berkontribusi bagi kemajuan Lampung melalui karya ini. Berbeda dengan Peran Saya di Film "Ayudia dan Jalan Pulangnya" dengan banyak adegan tangis, di film ini akan ada didominasi Adegan Laga, Oleh sebab itu, saya sudah mempersiapkan fisik dan stamina. Mohon doa dan dukungan semua pihak  dlm produksi film ini," jelasnya. 

Karyadi Project Director Yayasan Ruang Kreatif Pesawaran mengatakan, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yg telah membantu perjalanan  pembuatan film ini. "Kami mengundang semua pihak dari berbagai sektor untuk ikut berkontribusi, semoga kita dipersatukan melalui karya film hikayat pendekar khakot ini dalam upaya kerjasama dan kolaborasi yang baik,"jelasnya.

Melalui film ini diharapkan dapat mengangkat dan melestarikan budaya lampung, film yang direncanakan mengambil lokasi syuting dibeberapa daerah di provinsi Lampung ini diharapkan juga dapat menonjolkan keindahan alam propinsi Lampung.(Don)

Post A Comment: