Lamtim (Pikiran Lampung)--- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi siap mendukung dan membantu PT. AustAsia Stockfeed untuk ekspor daging sapi wagyu, yang dikenal memiliki rasa sangat enak.

Hal itu disampaikan Gubernur Arinal saat kunjungannya ke PT. AustAsia Stockfeed, Unit Pembibitan dan Penggemukan Sapi F1 Wagyu , di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, Rabu (18/11/2020). 

PT. AustAsia Stockfeed merupakan produsen sapi dan daging wagyu satu-satunya di Indonesia yang pengembangannya ada di Provinsi Lampung. 

"Bapak Direktur kirimkan surat ke saya, kesiapan kapan bapak sanggup untuk ekspor dan kita harus mulai," ujar Gubernur Arinal. 

Arinal mengatakan peternakan di PT. AustAsia Stockfeed merupakan kebanggaan yang dimiliki Provinsi Lampung. 

"Sapi wagyu yang ada di Provinsi Lampung terkenal di Indonesia. Saya sangat mengapresiasi ini yang sudah memberikan kontribusi terhadap kebutuhan pangan khususnya daging yang digemari oleh masyarakat Indonesia," katanya. 

Menurutnya, sudah sewajarnya dirinya membantu PT. AustAsia Stockfeed untuk melebarkan sayap ke pasar ekspor. 

"Ini tanggungjawab saya. Saya diperintah Menteri Pertanian untuk berhenti impor dan kalau ini sudah bisa mulai ekspor, saya akan eksekusi," katanya. 

Arinal menyebutkan selain melakukan ekspor, PT. AustAsia Stockfeed juga harus mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

"Saya berharap beliau bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga tetap akan ada ekpornya, karena saya ingin Lampung dikenal oleh dunia," ujarnya. 

Sementara itu, Direktur PT. AustAsia Stockfeed Dayan Antony Adiningrat mengatakan pihaknya terus mencoba mencari peluang untuk menembus pasar ekspor. 

Untuk itu, Dayan meminta dukungan baik Pemerintah Provinsi maupun Pusat untuk bisa membuka akses tersebut. 

"Meminta support dari pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan negara yang kita akan tuju untuk membuka akses pasarnya," katanya. 

Dayan berharap agar tahun 2021 untuk bisa memulai ekspor salah satunya ke Negara Malaysia.

"Tahun depan harapan kita sudah ke Malaysia dan mungkin juga Timur Tengah. Kalau ini kita bisa lakukan maka peluang pengembangannya akan terbuka lebih luas," ujarnya. 

Dayan mengatakan sejauh ini untuk didalam negeri, telah mengirimkan kebeberapa Provinsi seperti Jakarta, Surabaya dan Bali. 

"Kami 30 persen marketnya di Provinsi Bali. Kita satu-satunya produsen sapi dan daging wagyu di Indonesia, saingan kita adalah impor dari Australia dan Amerika, itu pesaing kita. Tantangannya adalah bagaimana kita semakin efisien bisa bersaing dengan impor," katanya. 

Dayan menyebutkan untuk produksi pertahun sekitar 5.000 ekor sapi potong atau setara dengan 125.000 ton/tahun daging produksi. 

"Peluang untuk ekspornya separuh dari itu bisa kita ekspor," ujarnya.(Adpim)

Post A Comment: