Warga Menggala Diminta Lapor Jika Ada Penyetruman Ikan

 

Tulang Bawang (Pikiran Lampung)-Gubernur Lampung  minta masyarakat Menggala agar laporkan kepadanya apabila ada penyetruman ikan di aliran sungai Tulang Bawang, 

Hal ini diungkapkannya pada saat acara syukuran Notmalisasi dan restocking (penebaran benih ikan ) diperairan way Sungai Tulang Bawang tepatnya di Tangga Raja Menggala, rabu 25/11.

" Saya pinta kepada masyarakat jangan sekali melakukan penyetruman diperairan sungai tulang bawang , dan ini akan berdampak kurang baik kepada habitan ikan yang ada di sekitarnya, 

apa bila ada segera laporkan kepada saya melalui SMS dan akan saya tindak tegas , saya dibelakang bapak-bapak sekalian dan jangan takut ," tegasnya.

Dikatakan Gubernur Lampung Ir Arinal , normalisasi perairan aliran sungai tulang bawang merupakan salah satu program Gubernur Lampung , untuk itu mari kita pelihara dan jaga bersama habitannya jangan sampai punah, mengingat diperairan sungai Tulang Bawang banyak ikan jelabat , ikan belida ,ikan baung dan lain sebagainya, dan ini dapat meningkatkan perekonomian nelayan dikabupaten Tulang bawang nantinya.

Ditegaskan Arinal, percuma kita melakukan penebaran benih ikan diperairan aliran sungai Tulang Bawang ,kalau masih banyak penyetruman dan ini akan kita tindak tegas para pelakunya serta tidak ada toleransinya, kedepan akan kita pergub selanjutnya perbub untuk menekan tingkat penyetruman di aliran sungai Tulang Bawang, tutupnya.

Sementara itu Bupati Tulang Bawang Hj Winarti mengatakan , akan menindaklanjuti arahan dari Bapak Gubernur melalui dinas perikanan, agar kedepan ekosistem ikan diperairan Aliran sungai Tulang Bawang semakin berkembang biak, dan ini nanyinya sangat mengintungkan nelayan yang ada dikabupaten Tulang Bawang, tutupnya.

Pada Penebaran benih ikan tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Junaidi yang disaksikan oleh Bupati Tulang Bawang Hj Winarti dan Wakil Bupati Tulang Bawang Hendriwansyah serta mantan Wakil Bupati Abdurrachaman Sarbini dan Hanan A Rozak Tokoh adat, serta pejabat eselon II dan III Pemkab setempat (Ida)