Jakarta (Pikiran Lampung)- Untuk pertama kalinya Gubernur dan wakilnya di Indonesia terkenan Covid19. Dimana, dikutif dari CNBC Indonesia Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan wakilnya postif Corona. Selain Anies dan wakilnya, ada 7 pejabat DKI Jakarta lainnya yang juga terpapar Covid19.

Informasi terpaparnya, Gubernur yang populer dan familiar ini mencuat Selasa (1/12/2020) pagi. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga sudah mengalaminya.

Kedua kasus Covid-19 yang mengenai dua pejabat tertinggi di DKI Jakarta itu membuat pelaku usaha khawatir rem darurat yang sempat diterapkan Anies kembali bakal terjadi lagi.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menilai semua kebijakan terakhir akan kembali diambil oleh pemerintah provinsi. Dalam beberapa waktu terakhir, kasus yang ada menjadi bukti bahwa penyebaran Covid-19 masih tinggi.

Terus terang pengusaha sangat berharap PSBB makin dilonggarkan. Tapi diperlonggar harus sejalan dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang terkendali dan menurun. Akan tetapi kalau sekarang masih tinggi, pemimpin mulai kena, kita lihat nanti. Kalau kebijakan pemerintah harus memperketat lagi, berati itu sesuatu yang nggak bisa dihindari," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/12/2020).

Sarman menilai demi bisa mencapai titik pelonggaran, maka masyarakatnya sendiri yang harus ambil bagian dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Alhasil, jika semua unsur bisa menjalankan kewajiban dengan baik dan kasus Covid-19 terus mengalami penurunan, maka ada peluang bagi pemerintah untuk melonggarkan.

Saat ini justru sebaliknya, bahkan sekelas Gubernur pun harus terkena Covid-19. Sarman sangat menyayangkan dan karenanya semua perlu mengambil tanggung jawab bersama, termasuk melihat ke depan dalam menjalankan aktivitas bisnis.

"Kalau dilihat dari sisi ekonomi, memang aktivitas bisnis dalam posisi jauh dari harapan kita. Apalagi kita sangat-sangat berharap bahwa momentum natal dan tahun baru bisa memberi kontribusi di kuartal 4. Itu harapan kita dengan asumsi penyebaran virus terkendali. Tapi buktinya (angka positif Covid-19) kita malah tambah banyak, ini sesuatu yang harus menjadi bagian evaluasi kita semua," sebut Sarman.

Post A Comment: