Lamtim Pikiran Lampung
)-Kasus pembegalan terjadi di perbatasan antara Lampung Timur dengan Lampung Selatan.

Siti Fidiyati, Guru Pendidikan Agama Islam di SMP N Satu Atap Candipuro, Lampung Selatan menjadi korban dalam aksi pembegalan yang terjadi pada Rabu (20/1) lalu.
Peristiwa tersebut terjadi saat Siti berangkat untuk mengajar di sekolahnya. Jalan menuju sekolah yang  terletak di ujung Kabupaten Lampung  Selatan tersebut memang dikenal rawan tindakan begal. Dari cerita orang-orang, siti mengatakan di Jalan Way Sekampung, Bedeng  Satu  kerap terjadi aksi pembegalan. Hal ini lantaran jalan tersebut sangat sepi, tidak ada penduduk  serta pengamanan dari aparat berwenang .
Siti menceritakan,pada  hari itu, Rabu (20/1) saat ia berangkat menuju sekolah. Ada dua pemuda tanggung  yang membuntutinya dengan sepeda motor beat. Keduanya memepet motor siti di Jalan Way Sekampung, Bedeng Satu perbatasan dengan Kecamatan Jabung Lampung Timur.
Aksi begal pun tidak bisa dielakan. Dengan senjata tajam dan senjata api, siti di paksa berhenti. Kunci motornya kemudian dicabut. Semua barang bawaannya termasuk laptop, uang, berkas sekolah dan motor raib di gondol oleh begal tersebut. Usai merampas motor dan barang bawaannya kedua begal tersebut  pergi kea rah Belimbing Sari, Lampung Timur.
Usai  kejadian ini Siti mengaku masih takut untuk berangkat sekolah. Hal serupa pun juga dirasakan guru-guru lainnya. “Dua hari ini kami dewan guru tidak berangkat sekolah. Dan mengajar lewat daring saja. Karna takut kejadiannya terulang lagi,” ujarnya.
Dari peristiwa  tersebut  siti berharap kepada pihak yang berwenang, baik itu Polres Lampung Selatan, Polsek Candipuro, Koramil maupun Dinas Pendidikan Lampung Selatan agar memberikan solusi. “Kami harap ada solusi, bisa dengan memberikan pos jaga . entah itu dari Polsek  Candipuro, Koramil atau gabungan dari keduanya,” harapnya .
Karena dampak dari aksi pembegalan ini cukup luas, termasuk anak-anak yang enggan sekolah di SMPN Satu Atap Candipuro. “ Akibatnya siswa kami hanya sedikit, hanya 50 siswa. Karna anak-anak takut di begal,” tutupnya .(***)

Post A Comment: