Bandarlampung (Pikiran Lampung)-Kelompok Studi Kader (Klasika) kembali menggelar Haul Gus Dur ke Sebelas bertajuk Menyemai Tradisi, Menuai Arti. Melalui tema tersebut, Klasika berupaya untuk menghidupkan kembali tradisi lokal.

Pendiri Klasika Chepry Chaeruman Hutabarat menjelaskan, saat ini tradisi lokal telah terkikis oleh modernitas. Budaya tradisional acapkali dianggap kuno oleh sebagian masyarakat.

Padahal tradisi merupakan identitas kelompok masyarakat yang memberikan ikatan emosional. Menurutnya, tradisi lokal memiliki peran besar dalam membentuk peradaban sebuah bangsa.

"Gus Dur telah memberikan tauladan kepada kita semua, membangun kekuatan masyarakat dengan merawat budaya dan tradisi," ujarnya, Jumat, 15 Januari 2021.

Sementara itu, Direktur Klasika Ahmad Mufid mengatakan, agenda tersebut dibagi menjadi sejumlah rangkaian. Antara lain tanggal 17, 23, 24, dan 28 Januari 2021.

Selain itu, Klasika juga menghadirkan empat budayawan yang hingga saat ini konsisten menjaga tradisi. Meraka adalah Mamak Lawok, Johansyah, Supirman, dan Humaidi Abbas.

"Acara ini diharapkan bisa menghidupkan kembali tradisi lokal di masyarakat di tengah kencangnya arus modernisasi saat ini," pungkasnya.

Kegiatan diadakan di Rumah Ideologi Klasika, Jalan Sentot Alibasa, Way Dadi, Sukarame. Selain itu, dialog tersebut juga akan disiarkan secara streaming melalui media sosual Klasika.(

Post A Comment: