Kawasan Gigi Hiu Tanggamus. Foto ist

Tanggamus (Pikiran Lampung
- Awak foto atau fotografer di Lampung mengeluhkan mahalnya tarif untuk mengambil foto di kawasan wisata Gigi Hiu Kabupaten Tanggamus.

Hal ini diungkapkan Salah satu fotografer ternama di Bumi Ruwa Jurai, Ledi Antoni. "Saat ini tarif untuk mengambil foto ataupun prewedding di lokasi Gigi Hiu kelewat mahal," jelasya, Selasa (2/2/2021)

Ini tarif yang berlaku saat ini. Foto ist

Kondisi ini kata pemilik studio foto ini, dilkeluahkan hampir semua 'tukang' foto di Lampung. "Saat ini kalau mau ambil foto dikenakan tarif mulai dari Rp250 ribu hingga Rp500 ribu. Ini sungguh kelewat mahal," keluhnya.

Padahal, kata dia, dulunya sebelum terkenal gigi hiu adalah kawasan gratis untuk semua. Termasuk untuk para fotografer. 

"Kala itu ada beberapa orang penggiat Wisata sekaligus fotografer yang suka mengexplore keindahan alam Lampung. Mereka tersebut adalah Yopie Pangkey, Budhi Marta Utama, Rudi Gustaman (Maman) yang menemukan dan menjadikan Gigi Hiu menjadi spot foto landscape kala itu," jelasnya, mengutif dari salah satu laman group Whatsaapp.

Dalam perkembangannya, kata dia, Mbak Rosita Zein, Budhi Marta Utama, Maman membuka trip fotografi di Gigi Hiu tersebut, bagi para penggemar foto-foto Landscape. "Kala itu banyak fotografer-fotografer dari luar Lampung hunting foto ke lokasi tersebut," jelasnya.

"Permasalahan mulai muncul saat lokasi tersebut menjadi salah satu spot andalan destinasi wisata Provinsi Lampung, terutama  saat diangkat dalam salah satu video Pariwisata Pesona Indonesia oleh Kemenparekraf. Yang menjadikan beberapa oknum-oknum memanfaatkan kondisi tersebut untuk menarik retribusi di luar retribusi normal (pungli)," jelasnya.

Menurut informasi yang ada, kata dia, bahwa tanah yang berada di jalan masuk lokasi Gigi Hiu sudah menjadi hak milik seorang pengusaha." Sehingga secara tidak langsung saat kita masuk menuju bibir pantai Gigi Hiu akan melewati tanah tersebut," jelasnya.

Sudah berulang kali lokasi wisata Gigi Hiu ini ditertibkan tetapi masih saja terulang hal yang sama. 

"Sejujurnya pendapat saya secara pribadi, untuk lokasi seperti Gigi Hiu yang merupakan ciptaan Tuhan selayaknya dikelola sebagaimana mestinya. Bukan malah dijadikan kesempatan untuk meraup keuntungan dengan cara tidak baik," jelasnya.

Ledi, mewakili teman sejawatnya, berharap agar ini bisa jadi perhatian Pemkab Tanggamus. Terutama dinas Pariwisata dan pihak berwajib lainya.

" Dulu kami bisa moto gratis, sekarang lebih mahal dari pengunjung biasa. Ini Ajo mumpunng dan ilegal. Dan kami berharap harus dapat diselesaikan oleh pihak terkait,"pungkasnya. ( Ady/***)

Post A Comment: