Bandarlampung (Pikiran Lampung
)- Sebagai perguruan tinggi tinggi tertua dan terbesar di Provinsi Lampung, Universitas Lampung (Unila) adalah garda terdepan dalam mencetak sumberdaya manusia handal. Utamanya, untuk putra daerah Bumi Ruwa Jurai. 

Oleh karenanya, Unila merasa punya kewajiban moral memajukan  dan  kebudayaan Lampung. Rektor Prof. Karomani menghayati kewajiban itu. Bahkan mewujudkannya ke dalam seluruh kinerjanya sebagai pemimpin Unila.

"Dalam jalur undangan penerimaan mahasiswa baru, hal itu diwujudkan dengan menerima putra daerah sebanyak 94% dari jatah yang tersedia; tersisa hanya 6% untuk mahasiswa luar Lampung. Sebagai perbandingan, ITERA menerima hanya 57% putra daerah; masih menerima 43% mahasiswa luar Lampung," jelas Kahfie Nazaruddin, jubir Rektor Unila, Selasa (23/3/2021).

Rektor Unila Prof. Karomani . Foto ist

Di ranah kelembagaan,jelasnya, dihidupkan kembali Pusat Penelitian Budaya Lampung. Kesadaran bahwa budaya Lampung perlu perhatian dan pembiayaan khusus mendorong Rektor Karomani membangkitkan kembali pusat penelitian tersebut.

Masih di ranah kelembagaan, kepedulian Unila pada kebudayaan Lampung terbukti juga dengan pembukaan program studi S-1 Pendidikan Bahasa Lampung. Prodi itu sudah diupayakan selama empat belas tahun dan baru terwujud sekarang. Keberhasilan itu memang diraih berkat ikhtiar banyak pihak, tetapi sangat mencolok peran Prof. Karomani. Mereka yang mengikuti cukup dekat bagaimana mengikhtiarkan prodi tersebut tentu tahu sepak terjang Rektor Unila mengegolkan prodi yang ditunggu-tunggu masyarakat Lampung itu.

"Sekarang Unila tengah dalam proses membangun dua rumah adat. Direncanakan lokasinya di FKIP. Dua rumah adat itu akan jadi ikon kelampungan dan sekaligus laboratorium budaya Lampung di Unila. Selain itu, sedang berproses pula pembuatan film layar lebar mengenai pahlawan nasional Radin Inten II. Film itu menyasar generasi milenial agar mereka menghayati dan kemudian mewujudkan nilai-nilai kepahlawanan Radin Inten II ke dalam perilaku sehari-hari,"jelasnya.

Rangkaian kinerja itu bukti menggembirakan mengenai kesadaran moral dan kecintaan Unila pada masyarakat dan budaya lampung. Dan sebagai pemimpin, Rektor Unila berhasil mewujudkan kesadaran dan kecintaan itu dengan karya nyata. Bukan dengan retorika dan kata-kata kosong belaka.(R1)

Post A Comment: