Tulangbawang ( Pikiran Lampung)
- Menjelang dan memasuki bulan suci Ramadhan harusnya semua kebutuhan masyarakat terpenuhi, termasuk bahan bakar minyak (BBM). Namun, hal itu terjadi tidak terjadi di Kabupaten Tulangbawang. 

Dimana, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Tulangbawang,, justru mengalami kelangkaan BBM, mulai dari jenis Partamax, Partalite hingga Solar. Akibat dari situasi ini warga di Sai Bumi Nengah Nyappur 'menjerit'.

Dari pantauan Pikiran Lampung, ada sekitar 11 SPBU di Kabupaten Tulangbawang yang mengalami kehabisan stok BBM, sejumlah SPBU tersebut memasang plang menunjukkan stok BBM habis.


Samsul, salah satu warga Kecamatan Rawajitu, mengaku mengalami kesulitan mendapatkan BBM jenis Solar untuk mobil Truknya, Senin (12/4/2021).

"Dari Rawajitu saya sempat mampir ke SPBU sepanjang Jalan Lintas Timur ke arah Bandar Lampung, namun semua SPBU yang saya singgahi memasang plang pemberitahuan Stok BBM habis," terang Samsul salah seorang pengemudi Truk.

 Hal yang sama juga di ungkapkan , Riswan salah satu sopir di Kota Menggala mengaku terpaksa membeli BBM jenis Pertalite di kios eceran, karena minyak BBM di SPBU kosong. Bahkan dikatakannya sejak sepekan terakhir ini kelangkaan BBM di wilayah Kabupaten Tulangbawang tersebut telah terjadi.

"Selain Premium, saat ini mencari Pertamax dan Pertalite juga sulit, tapi yang lebih sulit saat ini adalah BBM jenis Solar, dan kelangkaan BBM seperti ini memang sepertinya terjadi setiap Tahun, mulai bulan April hingga Oktober," terang Riswan

Untuk itu, lebih lanjut, Riswan meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang dan Provinsi Lampung, maupun PT. Pertamina, agar dapat memenuhi kebutuhan BBM masyarakat, pasalnya BBM adalah kebutuhan yang sangat diperlukan dalam menunjang perekonomian.

"Saya berharap Pemerintah juga dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat ke PT. Pertamina, agar ketersediaan BBM di SPBU yang ada di Kabupaten Tulangbawang dapat selalu terpenuhi, sehingga stok BBM di SPBU tersedia dan tidak terjadi kelangkaan," harapnya.

Sementara itu salah satu pengelolaan SPBU di Kecamatan Menggala Timur, Rahmad menjelaskan bahwa pihaknya pun tidak mengetahui secara pasti penyebab tersendatnya pengiriman BBM dari PT. Pertamina Panjang.

"Kita juga bingung, kok bisa pengirimannya terlambat, kasian para pengendara yang hendak mengisi BBM, bahkan akhirnya ada yang menunggu sampai pengiriman tiba, karena kendaraan mereka sudah kehabisan BBM, terutamanya itu BBM jenis Solar, untuk Truk-truk yang melintas," tegasnya.

"Maka dari itu, kepada pengendara yang hendak akan mengisi BBM, kami mohon maaf atas kekosongan BBM, karena kami kehabisan stok, hal ini karena adanya keterlambatan yang kami sendiri dari SPBU tidak mengetahui penyebabnya," tandasnya. (Ida).

Post A Comment: