Bandarlampung (Pikiran Lampung)
- - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Forkopimda meninjau Stok Beras, di Gudang Bulog, Sukabumi Band Hbar Lampung, Rabu (5/5/2021).

Dalam sambutannya, Arinal Djunaidi mengatakan, untuk kebutuhan Lampung kita sediakan 21 ribu ton beras, beras ini akan disalurkan kepada masyarakat di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

"Bulog juga sudah mengarah bagaimana stabilitas harga, stabilisas produksi, jadi fungsi Bulog tidak hanya men suplai kepada masyarakat yang membutuhkan tapi kita memberikan kontribusi terhadap kualitas beli dan yang dia harapkan," jelas Arinal Djunaidi saat meninjau di Gudang Bulog.

Lampung, lanjut Arinal, punya produksi 2,6 juta ton beras. Dari produksi tersebut, kita sudah bisa memberikan produksi ke provinsi yang lain, inilah kelebihan Provinsi Lampung, selain untuk memenuhi kebutuhan di daerah sendiri, bisa memberikan stok beras ke provinsi lain.

"Karena kita adalah penghasil beras Nomor 6 secara nasional, ini sudah dilakukan oleh Bulog. Jadi selain kebutuhan DKI Jakarta yang kami suplai, juga ada provinsi di Sumatera yang kita bantu, karena akan menjadi masalah apabila produksinya tersimpan disini tanpa ada distribusi, provinsi akan berpengaruh dengan kualitas," ucapnya.

Kerjasama Bulog di Sumatera bagus, sehingga ada di 4 provinsi bisa kita penuhi kebutuhannya. Ini adalah kedaulatan pangan, jadi wajib beras ini di berikan kepada masyarakat, tidak harus komersil.

"Kedepannya, saya meminta kepada Dinas Pertanian supaya lebih meningkatkan produksi, kita masih akan meningkatkan lagi sebanyak 3 juta ton beras," katanya.

Selain itu, kita bisa meningkat peringkat penghasil beras nasional, tapi banyak juga komoditi lain.

Sedangkan menurut Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung Faisal menyampaikan, Total stok beras keseluruhan di 15 kabupaten/kota di provinsi Lampung sebanyak 47 ribu ton beras, sebanyak 47 ribu ton beras ini bertahan hingga untuk satu tahun kedepan, 2021 aman.

"Saat ini yang sedang kita lakukan kegiatan operasi pasar, jadi beras kita sedang melaksanakan operasi pasar, yang sudah kita lakukan di beberapa pasar tradisional di Bandar Lampung, dan juga kita punya rumah pangan sebanyak 2000 outlet di seluruh Lampung, itu juga bekerjasama dengan distributor Bulog," jelas Faisal saat di Gudang Bulog.

"Sekarang kalau kita perhatikan, untuk harga lebih relatif stabil," katanya.

Munurut Faisal, di bulan Mei 2021 untuk kegiatan operasi pasar atau diluar raskin, kalau dulu punya outlet setiap bulan mengeluarkan 6000 ton sudah pasti, tapi kalau sekarang tidak memperoleh itu lagi, kita hanya memperoleh bagaimana beras yang masuk dari petani kita dan kita distribusikan lagi kepada masyarakat supaya harga stabil, karena fungsi Bulog tersebut ada ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga, itulah selalu kita laksanakan operasi pasar terus menerus

"Kalau penyerapan yang paling banyak itu berada di kabupaten Lampung Selatan, Kalianda. Sekarang lagi panen di sana, tapi semua hampir setiap daerah yang sedang melakukan panen itu kita lakukan penyerapan, jadi kita lihat dimana penyerapannya," tutupnya.(Lis/P1)

Post A Comment: