Bandarlampung (Pikiran Lampung) -
Sejumlah proyek di Kabupaten Pesawaran, utamanya pembangunan dan peningkatan jalan disinyalir ''bocor alus' dan diduga kuat telah rugikan negara puluhan miliar. Termasuk di dalamnya proyek pembangunan jalan Way Semah di Desa Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan senilai Rp7 miliar lebih yang dikerjakan oleh PT Nanggala Tama Raya. 

Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Lampung, ada indikasi kerugian negara pada 11 paket pekerjaan peningkatan jalan tahun anggaran 2020.lalu, di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesawaran.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut BPK Lampung menemukan adanya indikasi kekurangan volume pada 11 pekerjaan tersebut dengan indikasi kerugian negara lebih kurang sekitar Rp 556,386 Juta dari 11 paket pekerjaan dengan total kontrak sekitar Rp 11 miliar

Dari data yang diperoleh dilapangan, temuan kerugian negara didasarkan hasil pemeriksaan BPK secara uji petik, yang menemukan mayoritas ketidaksesuaian pada pekerjaan laston AC-WC dan Lapen yang tidak sesuap persyaratan dan berakibat kurang volume pada pekerjaan peningkatan jalan tersebut.

Temuan kerugian negara sebesar itu mendapat sorotan Barisan Aliansi Lembaga Anti Korupsi (BALAK)

Ketua Balak Julianda menegaskan setiap temuan BPK atas hasil pemeriksaan atau uji petik dilapangan atas suatu hasil pekerjaan proyek yang dibiayaan keuangan negara, selalu terjadi, dan menunjukan lemahnya pengawaan yang dilakukan satker atas pekerjaan di lapangan.

“Ini menunjukan lemahnya pengawasan di lapangan. Dan kita minta juga bupati pesawaran melakukan kontrol atas pelaksanan pekerjaan di Dinas PUPR Pesawaran agar tidak terjadi lagi di kegiatan tahun 2021,” tegasnya, Sabtu (18/7/2021).

Julianda juga meminta pengembalian kerugian negara seusai hasil pemeriksaan BPK segera dijalankan, karena jika tidak bisa saja akan ada konsekuwensi hukum atas temuan tersebut.

“Pengembalian uang sesuai hasil temuan BPK harus dijalankan, jangan sampai tidak dilakukan. Karena bisa ada konsekuwensi hukum,” tukasnya.

“Kami juga menduga sejumlah paket pekerjaan di PU Pesawaran banyak tidak seusai spek karena kebanyakan pemborong setor duluan, sehingga mau tidak mau mereka mengakalinya di pekerjaan dengan mengurangi volume,” tambahnya.

Bahkan, kata dia, ada pengakuan sejumlah rekanan yang sudah setor sejak sebelum pilkada dan baru mendapat pekerjaan di tahun 2021.

“Saya dapat info ada dugaan sejumlah rekanan yang sudah setor sejak lama dan mereka baru dapat kerjaan di tahun 2021 ini, artinya bagaimana kualitas pekerjaan mau bagus kalau duit sudah setor,” ungkapnya

Dari hasil pemeriksaan BPK tahun 2020 menemukan 11 paket pekerjaan konstruksi jalan dengan total nilai kontrak sebesar Rp 11 ,335 miliar pelaksanan pekerjaannya terindikasi kekurangan volume dengan total mencapai Rp 556,385 miliar

Dari 11 temuan BPK tersebut di antaranya kekurangan volume pada pekerjaan peningkatan jalan ruas Harapan Jaya – Sinar 3 Kecamatan Way Ratai sebesar Rp 45, 515 juta.

Dari pemeriksaan BPK proyek yang dikerjakan PT GAP dengan nilai kontrak sekitar Rp 1 miliar ditemukan pada pekerjaan Laston AC -WC tidak sesuai ketebalan yakni 4 cm dengan kekurangan volme ditaksir sebesar Rp 27,476 juta dan pada pekerjaan lapen terdapat kekurangan volumen sebesar Rp 18,048 juta

Selanjutnya pekerjaan peningaktan jalan ruas Sinar 3 Lubuk Baka oleh CV AKP dengan nilai sekitar Rp 1,181 miliar.

Dari hasil pemeriksaan ditemukan indikasi kekurangan volume pada item pekerjaan Laston AC WC yang terpasang tidak sesuai standar dengan kekurangan volume sebesar Rp 44 Juta.

Kemudian pekerjaan peningkatan jalan ruas Wates -Harapan Jaya Way Ratai yang dikerjakan PT GAI dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,179 miliar .

Di kegiatan ini pada pekerjaan Laston AC-WC yang tidak sesuai standar berkibat kekurangan volume sebesar Rp 30,282 dan kekurangan pada pekerjaan lapen sebesar Rp 5,697 juta .

Kemudian BPK juga menemukan indikasi pekerjaan tidak sesuai persyaratan pada proyek peningkatan ruas jalan Sukajaya Lempasing-Umbul Buah dengan nilai Rp 81,053 juta yang dikerjakan CV KCC

Selanjutnmya indikasi kekurangan volume pada Pekerjaan peningkatan Jalan Ruas Desa Kota Agung -Sumber Agung Tegineneng sebesar Rp 20,395 juta yang dikerjakan CV DJP

Kemudian kekurangan volume pada pekerjaan ruas jalan umbul gadung – kota baru sebesar Rp 55 juta yang dikerjakan CV DBK.

Sementara hingga berita ini diterbitkan Kadis PUPR Kabupaten Pesawaran, Fikri belum berhasil dikonfirmasi guna klarifikasi.(gung/wawan). 

Post A Comment: