Bandarlampung (Pikiran Lampung)-
Bencana alam kembali terjadi di Kota Bandarlampung. Tengah malam, warga finaut panik dan histeris, tiba -tiba angin yang sangat kencang seketika melanda pemukiman warga. 

 Rupanya, angin puting beliung sedang menghantam dan memporak -porandakan beberapa rumah yang ada di Kecamatan Panjang Bandarlampung, Rabu (4/8/2021) sekitar pukul 22.Wib malam hari. Kejadian ini begitu tiba -tiba, warga berhamburan keluar rumah. 

 Dari keterangan Helmi, salah satu warga Panjang, lima atap rumah permanen di depan Terminal Panjang berhamburan terbang, baliho rubuh dan menimpa mobil taksi online. "Para pedagang warung kecil biasa mangkal didepan terminal pun tidak luput terkena angin puting beliung, "jelasnya ketika dihubungi Pikiran Lampung dini hari tadi. 

Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandar Lampung, Sutarno mengatakan, selain berdampak pada rumah warga, satu pohon di depan Kantor Kecamatan Panjang juga ikut tumbang. " Ada pohon besar kantor camat yang tumbang, "jelasnya.


Menurutnya, dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian materil bagi warga yang terdampak.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui Stasiun Meteorologi Maritim Lampung mencatat, untuk kecepatan angin saat ini di wilayah Panjang terpantau skitar 10-15 knots.

"Iya kebetulan pas terjadi puting beliung saya di lokasi. Durasinya singkat sekitar 3-5 menit," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, Raden Eko.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada, lantaran puting beliung atau waterspout akan sering terjadi terutama di masa peralihan atau pancaroba seperti sekarang.


"Diimbau kepada masyarakat khususnya di wilayah Panjang agar jangan panik, namun tetap selalu waspada. Karena adanya perubahan cuaca yang cerah panas dan terik tiba-tiba menjadi dingin dan gelap. Karena ini berpotensi akan adanya kejadian angin kencang atau puting beliung dan hujan lebat," ungkapnya.

Dilihat dari yang terjadi, fenomena tersebut merupakan waterspout/puting beliung, dengan karakteristik fenomena waterspout adalah kejadiannya bersifat lokal dan terjadi dalam periode waktu yang singkat, serta umumnya sekitar kurang lebih 10 menit.Selanjutnya lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.

"Kemudian hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout, dan terakhir kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang


dekat," tandasnya. 

Hal serupa terjadi di wilayah Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang, menurut laporan Aiptu Agus Yulianto Bhabinkamtibmas Kelurahan Panjang Utara Polsek Panjang Polresta Bandar Lampung bersama Lurah Panjang Utara M.Supriyadi,S.sos saat mendatangi TKP musibah angin puting beliung yang terjadi di Kampung Selirit dan Kampung Kebun Jeruk LK 02 Kelurahn Panjang Utara Kecamatan Panjang.

Adapun rumah yang terkena musibah angin puting beliung di dua kampung yaitu ada 17 rumah, untuk korban jiwa nihil. 

Emi warga kampung Kebun Jeruk di RT 02/02 pedagang pangkalan rokok juga terdampak angin puting beliung,  terpal dan isi dagangan semuanya berantakan hingga bubar mas, awalnya saya sedang duduk sambil menyusun dagangan, tiba -  tiba terdengar suara ledakan seperti mobil truk pecah ban dan langsung mati lampu, saya pikir ada gardu PLN yang meleda

Lanjutnya lagi,  terdengar juga suara gerimis dikira mau hujan,  tapi bukan hujan yang datang ternyata angin puting beliung menghantam warung saya,  Alhamdulillah masih diberikan keselamatan walaupun warung saya porak - poranda isinya.. pungkasnya. (Emi)

Post A Comment: