Lamtim (Pikiran Lampung
) -Badan Narkotika  Nasional Kabupaten (BNNK) Lampung Timur terus menggalakkan sosialisasi kepada Anak -anak & remaja sebaya. Hal ini dalam upaya untuk pencegahan dan menolak penyalahgunaan narkoba.
 Salah satunya melalui Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba yang dilaksanakan Jumat (8/10/ 2021) bertempat di kafe Salma Kecamatan Sukadana Lampung Timur.

Adapun Pemberi materi dalam Kegiatan tersebut di antaranya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Lampung Timur yang didampingi Sekretaris LPAI Arip Setiawan. Serta pemateri dari Lampung Etnik yang disampaikan oleh Qori,. 

 Kegiatan itu diikuti oleh 20 orang peserta dari perwakilan sekolah di Kecamatan Sukadana, adapun Tema yang diangkat  adalah “ Dialog Remaja Teman Sebaya Anti Narkoba”.

Menurut Johan dari BNNK Lampung Timur, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta, bagaimana cara pencegahan narkoba. Baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya.

Menurut salah satu pemateri dari Ketua LPAI Lampung Timur, Rini Mulyati, generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju jika para generasi emas ini memiliki karakter nasionalisme. 

"Nasionalisme merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak karena berkembangnya zaman globalisasi,"jelasnya. 

Yaitu, rasa nasionalisme di kalangan generasi muda semakin memudar. Hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan Indonesia. Mereka lebih senang mengaplikasikan budaya barat dalam kesehariannya, yang secara tidak sadar membuka lebar pintu masuk Narkoba. Karena tren Narkoba dibawa oleh budaya barat bukan budaya Indonesia.

Di Indonesia, urai Rini, khususnya di Lampung Timur pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba Itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. "Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan, "tegasnya.

Dalam kesempatan ini juga, Rini menyampaikan rasa terima kasih kepada BNK Lampung Timur yang mengadakan sosialisasi pada hari ini, Ini mengapa penting sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada remaja di setiap daerah. Tidak hanya di daerah besar, wilayah kecil harus mendapatkan tindakan penyuluhan yang sama, agar pemahaman semua remaja di Lampung Timur tetap sama, bahwa narkoba tidak sebaiknya digunakan. "Harapan kami dengan di bentuknya satgas anti narkoba melalui pelajar SMP dan SMA, mampu menjadikan pesertanya sebagai contoh yg baik dan pribadi lebih tangguh dalam memerangi narkoba di kabupaten Lampung Timur, " tegas kak Rini. (Sgj/dk) 

Post A Comment: