Foto ilustrasi. Ist

Bandarlampung (Pikiran Lampung
) -Hingga saat ini belum ada tanda -tanda gaji dan tunjangan pegawai honorer dan ketua RT di Bandarlampung yang tertunggak beberapa bulan akan dibayar. Bahkan dari informasi yang diperoleh Pikiran Lampung, Walikota sebelumnya disinyalir juga masih menyisakan kewajibanya 7 bulan kepada honorer. Yakni, berupa dana isentif, uang makan, piket serta uang resiko selama 7 bulan dan gaji 2 bulan. 

Dari informasi yang didapat Pikiran Lampung menyebutkan, diduga jika ditotal maka kewajiban pemkot kepada Pegawai Honorer sebesar Rp29 juta lebih untuk satu orang. Itu di luar tunjangan RT, linmas dan kaling yang kabarnya hingga kini masih menggantung 8 bulan. Jika satu orang diperkirakan Rp29 juta maka jika dikalikan dengan jumlah Honorer yang ada dan jumlah kewajiban pemkot ke ketua RT, maka jumlahnya sangat fantastis. 

Ketika kebenaran informasi ini coba dikonfirmasi ke Plt Kepala BPKAD Kota Bandarlampung, Robi, yang bersangkutan enggan menjawab. Walaupun pesan WhatsApp yang Pikiran Lampung kirim terbaca namun yang bersangkutan hingga berita ini dipublikasikan tidak menjawab. 

Setali tiga uang dengan hal ini, Kadis Kominfo Kota Bandarlampung juga terkesan buang badan. " Bukan ke saya ini bang, "jawabnya singkat, melalui pesan WhatsApp kemarin.

Seperti  diberitakan sebelumnya, tak terbayang raut muka kesedihan dan harapan Ribuan pegawai honorer, Ketua RT, kaling serta limas yang hak mereka belum terbayarkan oleh Pemkot Bandarlampung. 

Padahal gaji atau tunjangan mereka ini, bukan hanya sebulan dua bulan yang belum dibayar, namun di atas 3 bulan. Namun, apa yang dialami oleh para RT dan pegawai honorer ini kurang mendapat tanggapan dari berbagai pihak di Kota Tapis Berseri ini. 

Pihak Pemkot melalui kadis Kominfo beberapa dikonfirmasi terkait hal inj juga memilih bungkam. Hal senada juga terjadi dengan kalangan anggota Dewan DPRD Bandarlampung yang terkesan diam tak bereaksi untuk membela hak para RT dan honorer ini. Beberapa dewan yang sempat dishare link berita ini tak sedikitpun memberikan tanggapan. Padahal tertundanya gaji dan tunjangan para honorer serta RT ini sudah termasuk kejadian luar biasa. Namun hingga kini belum ada titik terang dari Pemkot Bandarlampung.

Seperti diberitakan sebelumnya, sudah jadi perbicangan umum jika saat ini gaji atau hak para Ketua RT, pegawai Honorer di kota Bandarlampung, tersumbat alias macet. Bukan lagi sebulan dua bulan, namun sudah di luar batas kewajaran atau lebih dari 4 bulan. 

Warga lantas mempertanyakan program Walikota Bandarlampung Eva Dwiana yang Pro Rakyat. " Katanya program bunda Eva pro Rakyat kecil, itu kok gaji pegawai Honor dan ketua RT beberapa bulan tidak dibayar kan. Itukan jelas hak mereka, "ungkap Aris salah seorang warga Bandarlampung, Selasa (9/11/2021). Hal yang sama juga diungkapkan  beberapa warga lainnya. " Kasian mereka telah bekerja mengabdi untuk rakyat, untuk Menafkahi keluarganya, tapi hak mereka terabaikan, keluarganya mau makan minum gimana coba,"ujar Ahmad, warga lainnya. 


Mereka berharap, hak para ketua RT dan pegawai honor ini dapat segera dibayarkan.

Seperti diberitakan Pikiran Lampung sebelum nya, Nasib para ketua RT dan pegawai honorer di Kota Bandarlampung cukup miris. Kodisi mereka bak  bumi dan langit dengan megahnya gedung Pemkot Bandarlampung.. Selain gaji mereka yang relatif kecil dengan tugas dan tanggung jawab besar, bayarnya pun dicicil oleh pemerintah Kota Bandarlampung yang saat ini walikotanya Eva Dwiana.

 Itu pun, saat ini gaji para RT dan honorer tersebut masih tertunggak alias belum dibayar pemkot Bandarlampung, hingga 8 bulan berjalan. "Bulan kemarin sempat dibayar satu bulan, namun saat ini kalau tidak salah masih tersisah 7 atau 8 bulan yang belum dibayar,"jelas salah satu ketua RT yang enggan namanya ditulis, kepada Pikiran Lampung, Senin (8/11/2021).

 Itu pun lanjutnya, saat pencairan ada kendala di kecamatan. Saat ini dia dan ribuan Ketua RT lainnya di Bandarlampung hanya bisa pasrah. " Kami hanya bisa pasrah aja pak, semoga hak kami itu bisa diberikan. Yang penting kami tetap jalankan tugas dan pengabdian kepada warga,"pungkaanya.

Setali tiga uang dengan ini, informasi yang didapat Pikiran Lampung menyebutkan jika Gaji honor dan isentif mereka juga tertunggak. " Kalau gaji sekitar 5 bulan belum dibayar bang, kalau isentif ada sekitar 9 bulan belum dibayar,"ungkap beberapa pegawai honorer yang enggan namanya ditulis. 

Sama dengan ketua RT, mereka hanya bisa pasrah menunggu hak mereka tersebut. Informasi lainnya menyebutkan, jika tunjangan oprasional Kepala lingkungan dan limnas juga hingga kini masih tertunggak. 

Pihak Pemkot Bandarlampung, baik walikota Eva Dwiana, Wakil walikota muapun sekda belum bisa d konfirnasi terkait hal ini. (R1) 


Post A Comment: