Lamsel (Pikiran Lampung
) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia Cabang Lampung bersama insan media berkunjung ke usaha kecil pembuatan kripik  pisang oleh UMKM Rendra Jaya milik Yuli Asmara di Desa Titiwangi Lampung Selatan, Selasa (30-11-2021).

Didampingi Kepala Desa Sumari, Sekretaris Desa, Babinkamtibmas, juga turut dalam rombongan, Perwakilan Bank Lampung dan Investor Bursa Efek Indonesia serta para awak media.

Yuli Asmara Pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kripik Pisang Rendra Jaya menerangkan kepada Awak Media, bahwa proses pembuatan kripik itu mudah, "Kita siapkan bahan baku berupa pisang kepok, dikupas dahulu, dicuci baru dilakukan penggorengan, dengan rasa standar dan sehari bisa menggoreng hingga 300 kg lalu di distribusikan ke Aska Jaya di Gang PU Bandarlampung," jelasnya.


Tambah Yuli, usaha ini sudah berjalan lebih kurang (10) sepuluh tahun. "Semua modal sendiri dengan tenaga kerja lepas diantara buruh kupas kulit pisang ada (3) tiga orang, bagian tungku kayu bakar (1) satu orang dan bagian penggorengan 2 orang, dan berharap kedepan bisa diproduksi lebih besar lagi," pungkasnya.

Supinah, salah seorang buruh kupas kulit pisang yang sudah mengabdi selama lebih kurang (6) enam tahun di UMKM Kripik Pisang Rendra Jaya, mengatakan, "Upah mengupas kulit pisang dibayar per sisir Rp. 300,- sehari paling dapat Rp. 30.000,- sampai jam 16.00 sore, untuk (2) tungku penggorengan biasanya dibutuhkan (16) enam belas ember pisang yang sudah dikupas dari pukul 13.00 Wib sampai dengan pukul 16.00 Wib," jelasnya.


Demikian halnya Ahmad bagian yang menjaga tungku pembakaran mengatakan, "Sehari bisa menghabiskan (5) lima kuibik kayu bakar untuk (7) tujuh kwintal kripik pisang yang digoreng dan sudah bekerja selama (4) tahun," jelasnya.

Menurut Kepala Desa Inklusi Keuangan Desa Titiwangi Sumari, "UMKM Kripik Pisang ini adalah salah satu program unggulan Desa Titiwangi selain Pembuatan Closed dan Bank Darah Desa," singkatnya. (Arsan)

Post A Comment: