Lamssel (Pikiran Lampung
) - Kunjungan Insan Media ke Desa Inklusi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, dengan tema "Desa Inklusi Mendorong Perkembangan Perekonomian Desa" sukses digelar, Selasa (30-11-2021).

Setelah rombongan tiba di lokasi Desa Titiwangi, Peserta langsung registrasi dan masuk ke Aula Desa untuk mendengarkan pembekalan dan pemaparan kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung.


Pemaparan pertama disampaikan oleh Deputi Direktur Pengawasan Lembaga OJK Provinsi Lampung, Aprianus Jhon Risnad mengatakan, dalam perkembangan sekarang, banyak Bank Bank yang sudah mulai meninggalkan layanan jaringan kantor, karena ada layanan akses yang bisa diberikan lebih luas karena kemudahan teknologi sampai sekarang, bahkan sekarang sampai ke Desa Desa layanan jasa keuangan tanpa kantor atau jasa Industri Keuangan tadi.


Desa Titiwangi merupakan satu Desa Inklusi Keuangan  yang memiliki Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI), "Galeri Investasi ini adalah sarana untuk memperkenalkan Pasar Modal sejak dini kepada dunia Akademisi, Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berkonsep 3 in 1 atau Kerjasama antara Bursa Efek Indonesia (BEI), Perguruan Tinggi dan Perusahaan Securytas," jelas Jhon (sapaan akrabnya). 

Saat ini terdapat (12) dua belas Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI), diantaranya (8) delapan tersebar Perguruan Tinggi di Kota Bandarlampung dan Kota Metro, (4) empat lagi tersebar di Desa.

Selanjutnya pemaparan kedua dari Bursa Efek Indonesia Perwakilan  Lampung oleh Bpk Fahmi Alkafi yang menjelaskan, "Setidaknya ada (10) sepuluh kegiatan yang telah dilakukan dan beberapa Investor yang bergabung dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Mandiri Securytas, selain dilihat dari pengaruh hadirnya jasa keuangan di Desa Titiwangi," singkatnya.


Pemaparan ketiga oleh Kepala Desa Titiwangi Bpk. Sumari yang menjelaskan, sejarah singkat terbentuknya Desa Titiwangi, "Sekitar tahun 1966 Desa Titiwangi sebelumnya merupakan kawasan tebangan tanah warga, terdiri dari (4) empat dusun sepakat membentuk sebuah Desa diberi nama Candipuro, pada tahun 1972 terbentuklah Desa definitif selanjutnya dipimpin oleh Kepala Desa, hingga kini sudah berganti (6) enam Kepala Desa," jelasnya.

Lanjut Sumari, "Setidaknya ada (3) tiga Potensi Desa Titiwangi, pertama Pasar Desa, Kedua BUMDes, Ketiga Galeri Investasi dan ada (3) tiga juga Program Unggulan Desa Titiwangi yaitu Bank Darah, Pencetakan Closed dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," pungkasnya.

Pemaparan keempat oleh Perwakilan Bank Lampung Bpk Arif Ginanjar menyampaikan, "Desa Inklusi, kata Inklusi ini sudah tidak asing, merupakan transaksi perbankkan atau lembaga non bank, Desa Titiwangi sangat luar biasa bisa dikatakan padat dengan potensi potensi usaha yang sangat baik," jelasnya.

Lanjutnya, "Cuma disini kami mencoba hadir dengan membawa program dari Pemerintah Provinsi, ada berupa program Esamdes, PBB dan sebulan lalu kami sosialisasi program Esamdes dengan koperasi," singkatnya.

Selain dari materi dan edukasi yang disampaikan Perwakilan Lampung Pandai, Debitur dari Koperasi dan Investor BEI, acara dilanjutkan meninjau lokasi Pembuatan Klosed, Pelaku UMKM Keripik Pisang. (Arsan)

Post A Comment: