Lamsel (Pikiran Lampung
) - Dana anggaran yang besar yang dikucurkan pemerintah, terutama untuk perbaikan sarana jalan raya, tujuannya tentu untuk kesjateraan rakyat. 

Namun, apa jadinya jika dana yang besar itu diduga tidak tepat sasaran atau malah diamputasi oleh oknum tertentu. 

Dugaan ini menguap ke permukaan pada proyek Peningkatan jalan dan jembatan (DAK), rehabilitasi jalan ruas Lematang, Kecamatan Tanjung Bintang hingga Desa Sabah Balau yang berbatasan langsung dengan Kota Bandarlampung. 


Dimana, proyek tahun 2021 dari Dana DAK reguler ini diduga bermasalah dan dikritisi warga setempat. Kuat dugaan jika proyek itu telah terjadi pengurangan volume yang siknifikan dan diduga tidak sesuai RAB. 

Menurut sumber media ini, dugaan adanya pengurangan volume terlihat pada ketebalan aspal dan rabat beton kanan kiri jalan. Hal ini dibenarkan oleh warga dan pengendara yang melintas di jalan tersebut. " Ini mas keliatannya aspalnya kurang tebal dan rabat betonnya sudah retak-retak padahal baru beberapa bulan jalan ini diperbaiki," ujar Ahmad warga yang kebetulan lewat jalan tersebut, Sabtu (25/12/2021). Harusnya kata dia, jalan ini belum ada yang rusak ataupun retak. 

Dari data yang ada pemenang dan re kanan yang mengerjakan proyek jalan itu adalah PT.Djuri Teknik dengan konsultan CV. Laskar Utama. Dengan nilai kontrak Rp5.6 milyar. 

Hingga berita ini diturunkan pihak rekanan dan dinas PU Lampung Selatan belum bisa di hubungi. (Edi





Post A Comment: