Bandarlampung (Pikiran Lampung
)--- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta agar pemanfaatan APBD dan APBN dapat dilakukan secara cermat, efektif dan tepat sasaran dengan tata kelola yang baik untuk kepentingan rakyat. 

Hal tersebut diungkapkan Gubernur dalam acara penyerahan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), TKDD (Transfer Ke Daerah dan Dana Desa) Tahun Anggaran 2022 di Balroom Hotel Novotel, Rabu (1/12/2021). 

Menurut Gubernur, percepatan realisasi belanja pemerintah di masa pandemi menjadi salah satu penggerak utama roda perekonomian, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaannya. 


Seperti yang diketahui, total belanja negara tahun 2022 adalah sebesar Rp2.714,2 triliun. Dari jumlah itu, Rp945,8 triliun akan dialokasikan kepada 82 Kementerian/Lembaga. Sedangkan TKDD tahun 2022 dialokasikan sebesar Rp769,6 triliun, diarahkan untuk peningkatan harmonisasi belanja Kementerian/Lembaga dan TKDD, kualitas SDM Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur publik daerah. Dana Desa akan dioptimalkan sebagai instrumen untuk pemulihan ekonomi skala desa dan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem. 


Untuk Provinsi Lampung sendiri, Alokasi belanja K/L sebesar Rp8,36 triliun (sekitar 28,40%) yang akan dialokasikan kepada Kementerian/Lembaga yang terdiri dari 468 Satuan Kerja (Satker). 


Sedangkan untuk Alokasi Transfer Ke Daerah dianggarkan sebesar Rp 21,07 triliun meliputi DBH Pajak dan Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Fisik, Dana Alokasi Khusus Non Fisik, Dana Insentif Daerah dan Dana Desa. 


Gubernur mengajak para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan semua pihak yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan, agar dapat menjaga amanah dengan baik. 


"Jajaran Pemerintah harus membuktikan dapat bekerja dengan cepat, responsif dan bertanggungjawab terhadap segala permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara kita," ujarnya. 


Dalam konteks pembangunan Nasional, Gubernur Arinal berkomitmen Pemerintah Provinsi Lampung serta Kabupaten dan Kota akan mendukung dan bersinergi dengan Kebijakan Nasional. 

"Saya berharap program-program pusat dan daerah menjadi daya ungkit dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi saat ini," lanjutnya. 

Gubernur Arinal berpendapat keberhasilan dalam mengendalikan pandemi akan menjadi faktor penting dalam menentukan akselerasi pemulihan ekonomi tahun 2022. 

Ia juga menyampaikan target Indikator makro pembangunan daerah tahun 2022 untuk Provinsi Lampung sendiri yaitu yang pertama pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung diharapkan akan membaik dan diproyeksikan tumbuh sebesar 4,3 sampai 5,3 persen. 

Kedua, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada kisaran 4 sampai 4,7 persen. Ketiga, persentase penduduk miskin pada kisaran 11,4 sampai 12,05 persen. 

Keempat, tingkat ketimpangan (rasio gini) pada kisaran 0,32 sampai 0,33 persen dan terakhir Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diharapkan mencapai 70  71,49 atau masuk kategori tinggi. 

Ia berharap kepada jajaran KPA dan Pimpinan/Kepala Daerah di Provinsi Lampung, hendaknya menggunakan DIPA dan TKDD 2022 dengan baik, sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

"Dengan semangat persatuan, harapan kita menjaga kesehatan bersama dapat terwujud dan perekonomian bangkit kembali," ujarnya. 

Saat ini, kata Gubernur Arinal menjaga keseimbangan supply dan demand sangat penting, agar di saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru tidak terjadi tekanan yang signifikan terhadap harga-harga, khususnya untuk beberapa bahan pokok di pasaran. 

Gubernur Arinal meminta para Bupati dan Walikota agar betul-betul memperhatikan data di wilayah masing-masing, karena data yang valid dibutuhkan untuk mengambil kebijakan dan melaksanakan program yang tepat. 

"Untuk itu, optimalkan Pusat Informasi Harga Strategis, serta lakukan pemantauan langsung ke lapangan guna memastikan ketersediaan stok pangan baik milik pemerintah maupun pelaku usaha," lanjutnya. 

Pemerintah Provinsi Lampung sendiri akan melakukan upaya untuk kerterjangkauan harga pasar seperti operasi pasar, pasar murah dan inspeksi pasar di beberapa titik lokasi di Provinsi Lampung. 

Sementara untuk kelancaran distribusi, menurutnya perlu kerjasama pihak-pihak terkait agar pengiriman pasokan bahan pangan tidak terganggu, termasuk penyaluran BBM dan elpiji subsidi dan non-subsidi kepada masyarakat, serta penanganan jalan dan pengendalian arus kendaraan. 

"Dengan semangat persatuan, harapan kita menjaga kesehatan bersama dapat terwujud dan perekonomian bangkit kembali," ujar Gubernur Arinal. (Lis/R1) )

Post A Comment: