Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Perbaikan kesejahteraan warga ekonomi lemah di Bandarlampung terus menjadi prioritas Walikota setempat, Eva Diana. 

Bertalian dengan ini, sebanyak 105 rumah tidak layak huni (RTLH) di Bandarlampung telah rampung diperbaiki berdasarkan program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Prumahan Rakyat (PUPR).

"Pemkot dibantu oleh Pemerintah Pusat telah merampungkan program bedah rumah di beberapa kecamatan yang jumlahnya seratusan lebih," kata Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, di Bandarlampung, Senin (3/1/2022). 

Ia berharap kepada masyarakat yang belum mendapatkan program bedah rumah ini agar bersabar karena kegiatan tersebut berlangsung secara bertahap.

"Ke depan, kita juga punya program bedah rumah juga kepada masyarakat yang memang layak menerimanya. Nanti mereka yang akan menerima bantuan ini akan dimintai persyaratan tertentu," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Bandarlampung, Yustam Effendi mengatakan bahwa 105 rumah yang dipugar tersebar di empat kecamatan di kota ini.

"Total ada 105 rumah, tersebar di empat kecamatan, 35 unit di Kecamatan Teluk Betung Selatan, 18 unit di Kecamatan Teluk Betung Utara, 34 unit di Kecamatan Tanjung Karang Pusat, dan 18 unit di Kecamatan Kedamaian," kata dia.

Terkait apakah program bedah rumah ini masih ada atau tidak untuk 2022, Yustam mengatakan bahwa untuk tahun ini sudah tidak ada lagi program bedah rumah.

"Tahun ini tak ada bedah rumah, tapi rencanaya tahun ini kita akan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat untuk bantuan bangunan baru. Jadi tak ada  bedah rumah tapi bangunan baru dengan nilai Rp50 juta, dimana pusat memberikan bantuan Rp20 juta dan Rp30 juta dari pemkot," kata dia.

Warga Bandarlampung yang menerima bantuan bedah rumah, Syafiq mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan bantuan sebanyak Rp20 juta untuk merehabilitasi rumahnya.

"Ya sangat berterimaksih kepada Pemerintah Pusat dan Bandarlampung karena bantuannya bisa merombak rumahnya menjadj layak huni. Kalau bantuannya dapat Rp20 juta, dimana Rp17,5 juta digunakan untuk membeli material bangunan dan Rp2,5 juta laginya upah tukang," kata dia. (ant/p1) 

Post A Comment: