Bandarlampung (Pikiran Lampung
)-  Banjir menjadi persoalan sangat serius di Kota Bandarlampung saat ini. Program walikota untuk mengatasi persoalan ini masih dinilai gagal untuk atasi air bah yang kerap datang bila hujan tiba. Terbaru, hujan satu jam yang melanda Kota Bandarlampung beberapa hari lalu, hampir semua wilayah di kota ini kebanjiran, tak terkecuali jalan protokol. 

Namun, alih-alih memberikan saran yang mumpuni, para pendukung dan penyokong walikota saat ini, Eva Dwiana justru menyalahkan para staf khusus sang  walikota, apakah ini sekadar pengalihan isu?

Para staf khusus Walikota Bandarlampung dinilai hanya makan gaji buta dan minim kerja. Hal itu Menurut kacamata salah satu pendukung walikota, Alzier Dianis Thabranie. Bahkan pria yang kerap disapa bang Alzier ini melalui nrilis yang diterima awak media mengusulkan agar puluhan staf khusus (stafsus) Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana dibubarkan saja, jika tak ada guna-gunanya. 

Menurut pendukung Walikota Bandarlampung Eva Dwiana ini, dia belum melihat peran dan kontribusi stafsus.  Wali Kota Eva Dwiana seperti sendirian dalam mengatasi  berbagai warisan masalah kota. 

"Bubar-bubarin wae stafsus-stafsus itu, kalo tidak ada guna-gunanya, tak ngasih masukan," kata Mantan Ketua Partai Golkar Lampung tiga periode itu, Minggu (17/4/2022).

Alzier mengatakan apa yang diusulkan ini adalah fakta dan kebenaran. Pasti akan terasa pahit untuk sebagian kalangan. Namun dia tetap harus menyampaikannya. "Bantulah pemikiran-pemikiran, kerja-kerja, jangan makan gaji buta wae yo," sindir Alzier.

Namun, beberapa stafsus membantah tuduhan ini. Mereka merasa telah memberikan kontribusi pemikiran kepada Walikota. Mereka justru menyayangkan pernyataan tersebut.

Nizwar Affandi misalnya, salah seorang stafsus ini menyampaikan pemikiran terkait banjir secara terbuka. Afan menjelaskan ke publik bahwa banjir terjadi akibat kebijakan-kebijakan "ngawur" pemimpin sebelumnya. Eva kebagian kena getahnya. (red)

Post A Comment: