Lamsel (Pikiran Lampung)
-- Dengan berbagai dalih dan dibungkus sedemikiaj rupa, pungutan liar atau pungutan haram di sekolah masih kerap terjadi. 

 Hal ini terindikasi juga terjadi di sekolah- Sekolah di Lampung Selatan. Dimana, beredar kabar jika pihak sekolah masih menerapkan pungutan dengan dalih iuran. Adanya pungutan ini membuat warga resah, apa lagi di tengah ekonomi para orang tua yang sedang sulit akibat dihantam badai pandemi. Sebab, diduga pungutan ini dilakukan secara berjamaah, dengan kata lain dsinyalir hampir merata di semua sekolah. 

Hal itu tentu saha bertentangan dengan Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, terkait telah berjalannya Program Indonesia Pintar (PIP). Dalam SE Nomor 421/354.I/IV.02/2021 tertanggal 19 Maret 202, menekankan tentang larangan adanya pungutan liar (pungli) dalam bentuk apapun.

"Masih saja bang. Mulai SPP, Iuran pakaian, dan lain-lain. Sekolah itu kalo gak narik iuran siswa rasanya aneh. Pola macam-macam,” kata Meli, warga Lampung Selatan,  kemarin

Padahal, kata diia tahun lalu, saat Kepala Pendidikan Lampung Selatan, era Thomas Amirico mengeluarkan SE guna menekan terjadi pungutan liar dalam terkait dana PIP. Dinas dapat memfasilitasi peserta didik yang tidak mampu untuk diusulkan dalam KIP/PIP. Poinnya tegas bahwa tidak memungut dan menerima pemberian dari peserta didik/wali/orang murid tanpa alasan apapun. Namun saat ini diduga ada pembiaran dari pihak dinas pendidikan Lamsel. 

Hal sama diungkapkan Junai, warga Natar, yang mengaku bahwa sekolah Negeri di Natar masih terus melakukan pungutan, dengan berbagai alasan. “Uang SPP, Bangunan, Iuran pakain, dal lain lainlah,” katanya.

Padahal, lanjutnya, Disdik ada dana PIP sebagian sudah dapat dinikmati oleh para pelajar. Dimana untuk pelajar tingkat SD kelas 1 dan 6 besaran dana PIP yang diterima Rp225.000. SD kelas 2 sampai 5 sebesar Rp450.000. Sedangkan, untuk SMP kelas IX Rp375.000 dan untuk kelas VII dan VIII sebesar Rp750.000.

Sementara pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Selatan hingga saat ini belum bisa dikonfirnasi dan belum memberikan keterangan. (red) 



Post A Comment: