Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Walau ada bahasa ancaman pemecatatan dari 'orang dekat' walikota, tenaga honorer yang juga bisa disebut Pahlawan kebersihan di Kota Bandarlampung tetap gigih tuntut haknya. 
Terbaru, ratusan tenaga honorer dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Solidaritas Rakyat Bandarlampung menggelar aksi unjukrasa.Mereka menuntut dibayarkan gaji serta beberapa tuntutan lainnya di tugu Adipura, jalan Diponegoro, Ahad (29/5/22).

 Para peserta aksi dalam posternya menuliskan beberapa tuntutan yaitu, mendesak Pemerintah Kota Bandarlampung untuk membayarkan upah, daftarkan seluruh petugas kebersihan ke Program BPJS ketenagakerjaan, memberikan jaminan keamanan dan keselamatan dan stop intimidasi.

"Kita tahu Pemda Bandarlampung ini punya hutang di beberapa sektor dan beberapa Satker lainnya pun sama Pemda Bandarlampung yang tidak membayar keringat pekerjanya" seru Korlap Aksi itu.

Cuaca mendung turut mendukung para peserta aksi menyampaikan aspirasinya di muka publik. "Apa yang kita lakukan ini adalah suatu hak demokrasi menyampaikan pendapat dimuka umum tidak harus dipecat" tegas Korlap saat berorasi.

Mereka membentangkan posternya tanpa mengganggu arus lalu lintas dan pengguna jalan sambil mendengarkan koordinator aksi berorasi.

"Ya, kami nuntut gaji sama BPJS belum dibayarin, ada kawan kami ninggal belum dibayarkan, katanya mau dibayarkan sampai saat ini belum dibayarkan dari tahun 2013". Ujar salah satu peserta aksi.

Selain tuntutan BPJS ketenagakerjaan sebab riskan tertabrak kendaraan ketika bekerja, para petugas kebersihan Kota Bandarlampung menuntut sarana prasana seperti ban truk kebersihan yang harus diganti juga untuk bekerja.

"Pertama gaji keduanya sarana prasarana, baju suruh nebus, Kalo ban kan sudah bolong-bolong harusnya kan 7 biji tiap tahunnya" ungkap Asrianto. Lanjutnya, Peserta aksi tetap menggelar aksinya hingga dibayarkan tuntutannya. "Yang kami tuntut hak-hak kami, baru dibayar sebulan, kan janjinya kan 2 bulan kan, kenapa dibayarin sebulan" tuntutnya. 

Lalu, ia menambahkan pada tahun 2021 gaji para pekerja masih belum dibayarkan selama satu bulan juga. "Selain itu kami juga nuntut gaji kami selama satu bulan tahun 2021, tahun ini sebulan tahun kemaren sebulan jadi jatuhnya dua bulan" tegasnya.

Peserta aksi yang yang bekerja sebagai petugas kebersihan (menyapu) Asrianto mempertanyakan apa salahnya jika menggelar aksi demo diancam akan dipecat dari pekerjaannya.

"Apa kami salah seperti ini, Bunda Eva itukan ibaratnya sudah tertera 9 orang atau 13 orang mau dipecat kalo ada aksi demo, waktu di Gedung Semergo itu,"Ungkapnya dengan tegas. Gabungan para peserta aksi terdiri dari para petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Bandarlampung, P2KBL, LMND-DN, Prima, SKAAP, Lantang, SRMI dan SMI melakukan aksinya dari pukul 14.00 wib.

Di tempat berbeda, Kepala BPKAD Nuramdhan mengatakan para tenaga honorer DLH telah dibayarkan sebanyak satu bulan.

"Sudah, sudah dibayarin, tapikan memang perintah awal itukan disuruh dua bulan cuman karena ribut-ribut semua dinas minta dibayarin," ujarnya melalui sambungan telpon pada awak media, Sabtu (29/5/22). Sementara, Stafsus Walikota Bandarlampung Rakhmat Husein DC memberikan tanggapannya yang ditulisnya pada Sabtu 28 Mei 2022, yaitu :

Memang sih.. Selain ingin diberhentikan mereka juga tetap menginginkan agar gaji mereka yang tertunggak itu dibayar.

 Hasrat terpendam mereka ini lah yang belum mampu dipahami oleh bu Kadis.  Sehingga meski sudah dibayarkan gajinya mereka para petugas kebersihan tetap demo di hari Jumat kemarin.

Saya minta maaf ya bapak2 sekalian, kemarin saya belun mengerti keinginan bapak bapak. Baiklah bapak bapak, kemauan bapak bapak untuk berhenti menjadi tenaga kerja di dinas kebersihan ini akan saya sampaikan ke Bu Walikota.

Demikian juga, nanti jika keinginan bapak bapak untuk berhenti bekerja di Pemkot sudah tercapai, In Syaa Allah semua tunggakan gaji bapak bapak akan dibayarkan. Tentu dengan prosedur yang berlaku.

Demikian, kalimat terakhir saya dalam tulisan ini, semoga di hari Senin nanti keinginan hati para pekerja yang meminta agar mereka diberhentikan bisa terwujud! [RNP]

Post A Comment: