Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Diliburkannya para siswa di Bandarlampung oleh kepala dinas dan walikota setempat membuahkan kekecewaan yang luas bagi warga Bandarlampung. 

Terutama para orang tua yang anaknya 'dipaksa' libur, dengan alasan gurunya akan 'pelesiran' ke taman UMKM dalam rangka HUT Apeksi. 
Para orang tua menilai kebijakan walikota dan kepala dinas pendidikan tersebut adalah semena -mena. " Ya kalau seperti itu semena- mena walikota dan kadisnya," kata salah satu orang tua siswa, Sabtu (28/5/2022). 
Sebab, lanjutnya, para siswa yang sedang ujian tidak ada hubungannya sama sekali dengan acara hut apeksi tersebut. 

Diberitakan sebelumnya, kebijakan yang diambil dinas Pendidikan Kota Bandarlampung dan walikota setempat, Eva Dwiana dengan meliburkan siswa sekolah yang sedang ujian dinilai kurang tepat. Dimana libur tersebut dikarenakan para guru menghadiri acara HUt Ke-22 Apeksi di taman UMKM Pahoman Bandarlampung

Hal ini diutarakan beberapa orang tua siswa, Sabtu (28/5/2022). " Siswakan lagi ujjan, kok malah diliburkan demi acara apeksi di taman UMKM, "jelas salah seorang wali murid yang enggan namanya ditulis. Menurutnya, kebijakan ini kurang tepat dan sangat kurang bijak. " Ibu kadis dan ibu walikota kurang bijak ini namanya, kalau tega mengorbankan kepentingan anak sekolah, apa lagi yang sedang ujian, "tambah oran tua siswa yang lain. 

 Dikutif dari laman Analisis.co (Group jaringan Pikiran Lampung) sejumlah orang tua murid menyesalkan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung yang memaksa guru untuk meliburkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hanya untuk menghadiri peringatan HUT Apeksi di Taman UMKM Bung Karno.

” Anak kami terpaksa tidak mengikuti ujian hari ini karena sekolah diliburkan karena katanya guru guru hari ini dipaksa untuk menghadiri acara Apeksi di Taman UMKM Bunga Karno, “keluh salah satu wali murid SD Negeri Beringin Raya Kemiling, Sabtu (28/5).

Ia mengatakan, semestinya Pemkot lebih memperhatikan keberlangsungan pendidikan siswa daripada memaksa dewan guru untuk hadir di kegiatan Apeksi.

” Ini kan mengorbankan siswa demi peringatan yang hanya menghamburkan uang negara saja, “ungkapnya.

Sementara salah satu guru di kelurahan Way Halim mengakui jika mereka dipaksa untuk menghadiri acara tersebut dan langsung diperintahkan dari Dinas Pendidikan.

” Ya guru guru semua di perintahkan hadir ke taman UMKM ini, saya sebenarnya malas karena kasihan anak murid yang sedang ujian, tapi mau bagaimana lagi daripada kena marah, “tandasnya.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Eka Afriana saat dikonfirmasi melalui pesat whatsapp tidak merespon pertanyaan media.(bunk/napi) 

Post A Comment: