Kuala Lumpur (Pikiran Lampung
) - Piala antar Klub Asia Piala AFC dinilai telah merugikan tim Wakil Infonesia. Pihak AFC sebagai penyelenggara dituding telah main mata dengan klub asal Malaysia yang bertindak sebagai tuan rumah. 

Bernardo Tavares mencurigai terdapat konspirasi AFC untuk menguntungkan tuan rumah, Kuala Lumpur City FC mendapat jadwal paling nyaman.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mencium bau tidak sedap di tubuh AFC setelah melihat penjadwalan Piala AFC 2022.

PSM Makassar saat ini berada di Malaysia untuk mengikuti Piala AFC 2022, di mana mereka ditempatkan di Grup H bersama Kuala Lumpur City FC dan Tampines Rovers.

PSM Makassar bersua Kuala Lumpur City FC pada Jumat (24/6/2022), lantas bentrok melawan Tampines Rovers pada Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Link Live Streaming Bali United Vs Kedah Darul Aman FC - Ujian Perdana Serdadu Tridatu di Piala AFC 2022.

Bernardo Tavares berani memberi tudingan di atas setelah melihat perubahan jadwal mendadak yang menguntungkan tuan rumah.

"Di bulan April, jadwalnya (bagi PSM) adalah tanggal 24 melawan Kuala Lumpur, dan tanggal 30 menghadapi tim lain," tutur Tavares dikutip dari Youtube Harimau Malaya, Kamis (23/6/2022).

"Lalu sesuatu terjadi pada bulan Mei, yakni berubahnya jadwal, kami bermain tanggal 24 dan 27, ini suatu kebetulan yang besar," keluhnya.

Tavares menambahkan kecurigaan bahwa markas AFC berada di Kuala Lumpur, kota yang sama dengan tuan rumah Grup H. 

Kuala Lumpur City FC memang memiliki keuntungan ganda pada gelaran Piala AFC 2022.

Pertama, mereka bertindak sebagai tuan rumah, sehingga tak perlu beradaptasi dengan venue dan tak mengalami jetlag akibat perjalanan jauh.

Kedua, mereka menjadi satu-satunya tim dalam grup yang menikmati jeda enam hari dalam melakoni dua pertandingan.

"Saya berharap AFC tidak membiarkan hal seperti ini terjadi lagi di masa mendatang," ucap Tavares.

"Sebuah kebetulan juga (kantor) AFC ada di Kuala Lumpur yang mungkin mengubah (jadwal) itu."

"Jadi saya tidak mengerti mengapa mereka mempunyai selisih enam hari di jadwal pertandingan, sedangkan tim lainnya hanya tiga hari," tandasnya.

Adapun dalam laga Kuala Lumpur City FC vs PSM semalam, juara Piala Indonesia 2018/19 itu "selamat" dari gempuran tim tuan rumah.

Kuala Lumpur City FC yang diasuh eks pelatih PSM Bojan Hodak mengurung tim tamu hingga beberapa kali menembak dan membentur mistar.

Pasukan Ramang paling banter bisa menciptakan peluang lewat Yakob Sayuri yang mencium tiang, tetapi lebih banyak bertahan di sisa pertandingan. PSM pun berhasil membawa pulang skor 0-0 dari laga semalam untuk mencuri satu poin. (bolanas.com/p1) 

Post A Comment: