Bandarlampung (Pikiran Lampung)-
Sepakbola Indonesia, khususnya timnas U19 sedang dirundung 'duka'. Pasalnya, tim garuda Nusantara ini gagal lolos Semifinal Kejauraan AFF U19, walaupun di laga terakhir permak tim Myanmar. 

Tak lolosnya timnas muda ini dakibatkan regulasi AFF yang diterapkan pada kejuaran ini yang memenangkan meloloskan Tim Thailan dan Vietnam ke semifinal. Dimana, dalam laga terakhir nampak jelas dua tim ini memainkan sepakbola 'Opera Sabu' alias sepakbola gajah. 

Namun, terlepas itu semua, pendukung timnas justru menilai ada 'kesalahan' tim pelatih memilih pemain saat melawan tim Thailand dan Vietnam. "Harusnya pemain yang berlaga saat lawan Filipina dan Myanmar dimainkan saat laga lawan Vietnam dan Thailan,"jelas Aris Ariyoko, pendukung Timnas warga Bandarlampung, Senin (12/7/2022). Pemain -pemain saat lawan Vietnam dan Thailan seperti malas berlari dan tanpa visi permain yang jelas. "Pemian seperti Hokki Caraka, Ronardo Kwateh dan Mercelino Ferdinan seperti tanpa arah permainannnya,"jelasnya. 

Khusus untuk Mercelino, kata Wandri pendukung Timnas lainya, sebenarnya biasa saja, permainannya berputar -putar di tengahn dan ke belakang, "Dia terlalu dibesar -besarkan, padahal secara Permainan biasa saja si Marcelino ini," tegas Denis pendukung timnas lainnya warga Bandarlampung. 

Ini sangat berbeda ketika pemain yang diturunkan saat lawan Filipina dan Myanmar. "Semua pemain berjibaku, seperti Zainadin Pariz, Rabbani Tasnim dan Edgar Ammping,"kata Denis.

Para pendukung berharap, tim pelatih dibawah kendalai Sin Tae Yong bisa menganalisa lagi tim dan pemain yang akan diturunkan pada Piala Dunia dan Piala Asia U20 mendatang.


Untuk diketahui, Timnas Garuda muda tersingkir dari Piala AFF U-19 2022 meski berpredikat tak terkalahkan dan tertajam, Vietnam dan Thailand mengambil untung.Publik Asia Tenggara disuguhi pemandangan tak mengenakkan pada laga terakhir Grup A Piala AFF U-19 2022.

Timnas Indonesia U-19 mengalahkan Myanmar dengan skor 5-1, sementara Vietnam dan Thailand berbagi poin 1-1, Minggu (11/7/2022). Dengan kombinasi skor tersebut, Vietnam dan Thailand berhak melaju ke semifinal, sedangkan tuan rumah Indonesia harus tersingkir.

Situasi itu tercipta akibat regulasi AFF yang menyatakan harus dibuat klasemen mini antara tim dengan poin sama di fase grup. Vietnam, Thailand, dan Indonesia sama-sama mengantongi 11 poin, sehingga harus dibuat klasemen head-to-head. Problem kemudian muncul, lantaran tiga tim tersebut sama-sama tak bisa saling mengalahkan, dengan semua laga berakhir seri.

Regulasi AFF memutuskan apabila situasi itu terjadi, maka tim yang lolos adalah tim yang mencetak gol lebih banyak di antara tim yang bersangkutan. Indonesia menahan Vietnam dan Thailand dengan skor 0-0, sehingga dirugikan dengan regulasi tersebut.

Di sisi lain, Vietnam dan Thailand dapat bergandeng tangan untuk menciptakan hasil imbang dengan gol (1-1, atau lebih) karena bermain pada laga terakhir. Benar saja, Vietnam dan Thailand mengakhiri laga malam tadi dengan skor 1-1, yang terkuak menampilkan sepak bola mencurigakan.

Thailand mula-mula mencetak gol lebih dulu pada menit ke-71, tetapi kemudian disamakan Vietnam lima menit berselang. Sesudah skor menjadi 1-1, laga seakan terhenti, dengan pemain Vietnam cuma saling mengoper di daerah sendiri.

Pemain Thailand pun tak melakukan banyak aksi, dan lebih memilih menonton para bek Vietnam saling mengumpan. Lebih menyakitkan lagi bagi Indonesia, para pemain Vietnam dan Thailand kemudian bergelimpangan untuk meminta perawatan. BolaNas.com mencatat terdapat dua pemain Vietnam yang "tiduran", disusul lima pemain Thailand yang ikut mengulur waktu. (bolanas/p1)



Post A Comment: